Djawanews.com – Solo tidak hanya terkenal karena putra sulung Jokowi dan PDIP, namun juga karena menyimpan banyak naskah kuno. Digitalisasi buku-buku, terutama naskah kuno, sedang dilakukan oleh Perpustakaan Reksa Pustaka di Pura Mangkunegaran, Solo. Meski belum semuanya rampung, hampir 30% koleksi perpustakaan sudah bisa dibaca melalui komputer.
Menjaga Ilmu Naskah Kuno dengan Teknologi
Menurut pengelola Reksa Pustaka, Darweni, 60% buku di perpustakaan kompleks Pura Mangkungaran sudah rusak. Digitalisasi adalah strategi untuk memperpanjang usia ilmu yang ada di dalam buku.
“Kertas itu usianya sampai 500 tahun. Apalagi setiap dibuka terkena minyak di tangan, kena asam,” ucap Darweni di Solo (13/02/2020).
Darweni menambahkan, koleksi Reksa Pustaka ada 11.000 buah. Tujuh ratus di antaranya adalah manuskrip kuno. Sampai saat ini, digitalisasi baru dilakukan pada 3.132 koleksi.
“Koleksi yang digitalisasi kita utamakan yang kerusakannya parah, lalu yang banyak dibaca. Seperti karya Mangkunegara I, Babad Nitik tahun 1780, yang berisi kisah beliau yang masih relevan di masa sekarang,” tandas Darweni.
Meski naskah kuno tersebut sudah didigitalisasi, pengaksesan tidak bisa dilakukan secara daring. Pembaca harus darang ke Mangkunegaran dan mengaksesnya melalui komputer di sana. Dengan digitalisasi, kota yang memiliki ikon Bengawan Solo ini semakin kuat dalam literasi naskah kuno.