Djawanews.com – Kopi telah menjadi bagian dari budaya banyak negara, termasuk Indonesia. Bukan hanya sekadar minuman penghangat atau teman berkegiatan, kopi juga dikenal memiliki manfaat kesehatan.
Belum lama ini, Indonesia kembali menunjukkan dominasinya di dunia kopi. Taste Atlas, sebuah platform kuliner global, menempatkan Kopi Arabika Gayo dari Aceh sebagai biji kopi terbaik di Asia. Dilansir dari laman Taste Atlas, berikut 3 biji kopi terbaik di Asia.
- Kopi Arabika Gayo
Kopi Arabika Gayo menempati posisi pertama sebagai biji kopi terbaik di Asia versi Taste Atlas. Kopi Arabika Gayo berasal dari daerah Gayo, Aceh Tengah. Kopi Gayo sangat populer tidak hanya di Aceh, tetapi juga di berbagai daerah, bahkan hingga ke mancanegara.
Biji kopi ditanam di atas ketinggian antara 900 dan 1700 meter di atas permukaan laut. Kopi Arabika Gayo memiliki rasa yang tidak terlalu pahit, tetapi ada rasa manis dan aroma khas rempah. Kopi Arabika Gayo memiliki sejarah yang panjang, dan merupakan bagian penting dari budaya lokal. Dari sejarahnya, ternyata Kopi Gayo sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
- Kafae Doi Chaang
Berikutnya, posisi kedua adalah Kafae Doi Chaang. Kopi organik ini berasal dari varietas Arabika, Caturra, Catimor dan Catuai. Biji kopi ini ditanam di perbukitan timur laut Thailand, tepatnya gunung Doi Chaang. Kopinya murni, menyegarkan dan memiliki kualitas terbaik.
Kopi ini memiliki keseimbangan yang baik antara rasa manis dan keasaman, dengan aroma seperti madu dan sedikit bunga dan ceri. Biji kopi dibudidayakan dengan hati-hati, dipetik dengan tangan, diproses dan dipanggang. Hal ini menciptakan rasa kopi yang kompleks dan menarik. Kopi Doi mengandung kafein yang rendah dan cocok disajikan bersama susu segar dan sedikit gula. Memanggang biji kopi ini akan memunculkan warna cokelat dan hazelnut.
- Kafae Doi Tung
Diposisi ketiga adalah Kafae Doi Tung. Biji kopi Arabika Kafae Doi Tung dikumpulkan dari tanaman kopi yang ditanam di daerah Doi Tung, Thailand. Kopi Arabika Hibrida ini dibuat dari persilangan hibrida Catimor, Catuai dan Caturra.
Biji-biji kopi ini tumbuh di hutan yang luas. Biji kopi jenis ini mendapatkan perawatan dan perlakuan khusus oleh petani hingga proses produksi. Kualitas biji kopi dikontrol secara ketat. Proses pematangan yang lambat ini memastikan bahwa biji kopi memiliki rasa yang seimbang, yakni beraroma manis dan sedikit keasaman, tetapi tidak tajam.
Bini kopi ini berwarna hijau kebiruan. Saat dipanggang, biji kopi berwarna coklat hingga coklat tua. Sebelum meminum secangkir kopi dengan rasa unik ini, pastikan untuk menyimpan biji kopi pada suhu yang tepat tanpa terpapar cahaya, panas, dan kelembaban. Sebab, kesegaran secangkir kopi tergantung pada seberapa baru biji kopi tersebut.