Kemunculan hantu Kuyang yang menghebohkan masyarakat.
Penampakan hantu Kuyang di Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu, sontak menghebohkan masyarakat. Kemunculan Kuyang membuat masyarakat takut, namun tidak sedikit yang ingin memburunya.
Kuyang pada kehidupan masyarakat Kalimantan adalah suatu kepercayaan yang melekat hingga sekarang. Meskipun belum ada bukti akurat yang menyatakan jika makhluk tersebut ada, namun kemunculan Kuyang selalu menyita perhatian.
Apa Motif dan Tujuan Hantu Kuyang?
Makhluk Kuyang lebih tepat disebut sebagai siluman dibandingkan dengan hantu, lantaran memiliki fisik. Wujud dari Kuyang dideskripsikan sebagai makhluk dengan kepala wanita dan isi tubuh yang menempel begitu saja tanpa kulit.
Kemunculan Kuyang juga diidentikkan dengan ajaran ilmu hitam yang bertujuan pesugihan atau untuk kehidupan abadi. Kuyang mencari mangsa dengan cara terbang dan mencari darah bayi atau darah perempuan usai melahirkan.
Wikipedia menerangkan jika penganut ilmu Kuyang jika pada waktu siang hari akan menjadi manusia sebagaimana umumnya. Namun, yang membedakan adalah seorang kuyang akan selalu mengenakan pakaian berjubah.
Namun, ketika malam tiba kuyang akan terbang dan mencari mangsa (darah bayi dan darah perempuan yang melahirkan) untuk dihisap, hal tersebut dipercaya dapat menambah kekuatan ilmu Kuyang.
Berbeda dengan hantu yang tidak memiliki wujud fisik yang bisa diindra, Kuyang bahkan dapat dipukul. Berdasarkan kepercayaan masyarakat, dalam menghadapi teror Kuyang korban hanya perlu menggunakan sapu ijuk atau berbagai perabot rumah tangga untuk memukul Kuyang.
Sebagian masyarakat Kalimantan yang melihat Kuyang terbang, sekilas seperti melihat seekor burung besar yang terbang. Keberadaan Kuyang tentu selain menyita perhatian akan membuat ruang gerak masyarakat terbatas lantaran ketakutan.
Meskipun kabar hantu Kuyang selama ini terus beredar, beberapa bantahan juga datang dari berbagai pihak. Situs kominfo.go.id merilis terkait pemberitaan kemunculan hantu Kuyang yang terjadi di Balikpapan pada 21 September 2018 adalah hoax atau bohong.
Pihak kepolisian menyatakan jika kemunculan Kuyang tidak dapat dipertanggungjawabkan, lantaran saksi di lapangan hanya melihat seperti bola api saja. Kemunculan Kuyang menurut kepolisian hanya ditujukan untuk menakut-nakuti masyarakat.
Kendati sering dianggap hoax berita kemunculan Kuyang juga memiliki sisi positif, di antaranya adalah kembali kegiatan Sistem Keamanan Keliling (siskamling).
Diluar fakta atau hoax, kemunculan hantu Kuyang secara tidak langsung dapat meningkatkan solidaritas masyarakat. Selain itu, Kuyang merupakan mitos lokal Kalimantan yang masih lestari hingga sekarang, dan hal tersebut layak untuk kita apresiasi.