Djawanews.com – Penyair Umbu Landu Paranggi meninggal dunia pada Selasa (6/4) dini hari di Rumah Sakit Bali Mandara Denpasar, Bali.
Penyair zuhud yang semasa hidupnya dikenal dengan laku hidup menanggalkan segala bentuk kemewahan dan kepalsuan dunia tersebut wafat di usia 77 tahun.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh salah seorang muridnya, Emha Ainun Najib atau Cak Nun melalui situs pribadinya.
Cak Nun merupakan salah seorang penyair selain Linus Suryadi AG, Iman Budi Santosa, Korrie Layun Rampan, Eko Tunas dan banyak lainnya yang pernah bersentuhan langsung dan ditempa laku kepenyairannya oleh Umbu tatkala mereka bergabung dalam komunitas sastra PSK (Persada Studi Klub) pada dasawarsa 1970an.
"Umbu menghadap Allah dalam keadaan berpuasa dari dunia, sebagaimana hampir seluruh usianya ia jalani dengan lelaku puasa atas berbagai tipuan kemewahan keduniaan," tulis Cak Nun dalam artikel berjudul Mi'raj Sang Guru Tadabbur.
"Saya memerlukan catatan setandas-tandasnya tentang kepergian hamba Allah yang amat sangat berjasa memproses pematangan hidup saya di usia remaja pada era 1970-an," lanjutnya.
Semasa hidupnya, Umbu Landu Paranggi menghasilkan ratusan sajak di antaranya Melodia, Solitude, Sabana, dan Di Sebuah Gereja Gunung.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.