Djawanews.com – Syakir Daulay selaku sutradara merangkap produser film Imam Tanpa Makmum mengungkapkan awal mula ia terpikirkan untuk membuat film perdananya tersebut. Ia mengatakan bahwa keinginan membuat film ini bermula dari keresahan yang dialaminya sendiri.
"Jadi kenapa nikah muda, berangkat dari keresahan Syakir sih tentang tren nikah muda beberapa tahun belakangan ini," kata Syakir Daulay di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Bagi pria berusia 21 tahun ini, film Imam Tanpa Makmum ini mencoba menghadirkan sudut pandang lain mengenai pernikahan. Di mana ia mencoba menjelaskan bila pernikahan bukan sebuah balap-balapan.
"Hadirnya film ini pengin memperlihatkan dari berbagai sudut pandang buat mengubah pemikiran nikah bukan jadi balap-balapan," ucap Syakir.
Namun ia kehadiran film ini bukan bermaksud untuk memberikan ceramah orang-orang terkait nikah. Namun, ia ingin memberikan sisi baik dan buruknya mengenai pernikahan bagi generasi muda.
"Syakir engga mau menggurui dan menceramahi orang. Cuma kita kasih peristiwa. Ketika kita memperlihatkan sisi hitamnya, Syakir kasih sisi putihnya begitu sebaliknya. Ada proses bersemiotika dalam film," jelasnya.
"Makanya film ini mau memberikan tontonan dan tuntunan lah agar membuat generasi muda ini lebih baik lagi," tambahnya.
Film Imam Tanpa Makmum bercerita tentang seorang lelaki bernama Imam (Syakir Daulay), dimana dirinya dipaksa untuk segera menikah oleh sang ibunda (Cut Mini Theo).
Imam menghadapi dilema hebat. Ia harus memenuhi keinginan ibundanya, namun disisi lain ia masih sangat muda untuk berumah tangga.
Hingga akhirnya Imam bertemu dengan Zahra (Raisya) dan Naira (Vonny Felicia), wanita yang dimintanya untuk menjadi makmumnya.
Film Imam Tanpa Makmum rencananya akan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 19 Oktober mendatang.