Film keluarga NKCTH terbilang berhasil menarik perhatian penonton tanah air. Pasalnya per 12 januari yakni pada hari penayangannya yang kesebelas film ini sudah mencapai 1.454.475 penonton (dari akun ig @nkcth). Dan hari ini (13/1) masih menduduki rating pertama di salah satu aplikasi pembelian tiket, TIX ID.
Film besutan Angga Dwimas Sasongko tersebut bercerita tentang bagaimana kita bisa ikhlas menjalani hidup. Keberhasilan sebuah film tidak hanya karena cerita yang dirangkai menarik atau keberhasilan aktor mendalami peran. Namun, yang tidak kalah menentukan yaitu ketepatan lagu yang mengiringi jalannya cerita.
Salah satu lagu yang menjadi soundtrack dalam film yang diangkat dari novel karya Marchella FP itu yakni lagu berjudul ‘Secukupnya’ dari Hindia (Baskara Putra). Lagu yang dikenal bisa menjadi terapi psikologis ini pun mulai mengemuka dan nama Hindia mulai menjadi sorotan penikmat musik Indonesia.
Baskara Putra: Dari Nama ‘Hindia’ Sampai Terapi Psikologis
Bernama lengkap Daniel Baskara Putra, lahir di Jakarta 24 Februari 1994. Besar dengan kakak dan ibu yang bermain musik, Baskara sudah mulai bermusik sejak SMP dan mulai dikenal melalui grup band rock Feast.
Baskara memulai karir solonya dengan nama panggung ‘Hindia’. Hindia sebenarnya sudah mulai dikenal di dunia musik Indonesia sejak berhasil melaunching album debutnya berjudul Menari Bersama Bayangan pada 3 Desember 2019. Namun akhir-akhir ini semakin luas dikenal karena lagunya yang berjudul ‘secukupnya’ menjadi salah satu soundtrack film NKCTH.
Nama ‘Hindia’ dipilih Baskara karena beberapa alasan. Tetapi alasan utamanya yakni ia ingin nama ‘Hindia’ di Google tidak hanya mengarah ke Hindia Belanda tetapi juga ke penyanyi Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Baskara mengatakan, “Jadi saya pikir jangka panjang kalau saya menggunakan nama Hindia, kalau 5-10 tahun lagi di search nama Hindia, adalah penyanyi Indonesia dengan lagu berbahasa Indonesia yang datang dari Indonesia.”
Lagu-lagu pemilik akun twitter dan instagram @wordfangs ini oleh para pendengarnya dikatakan berhasil menjadi terapi psikologis bagi penderita depresi. Dilansir dari Narasi TV, ketika ditanya mengenai hal itu, Baskara mengatakan bahwa sebenarnya lagu-lagunya diperuntukkan untuk terapi dirinya sendiri dan teman-temannya. Namun ketika itu bermanfaat untuk kalangan yang lebih luas, Baskara tidak masalah untuk membuka dirinya.
“Ini lagu yang gue tulis berdasarkan cerita pribadi dan buat gue juga dan buat orang-orang terdekat gue. … Pada akhirnya ternyata kalau lo cerita gitu orang lain juga pingin cerita, jadi manfaat banyak. Perlahan-lahan ya, kalau gue harus mengalah buat mengikis tembok-tembok privasi gue buat orang lain sembuh ya udah,” kata Baskara, Jakarta, Ahad (16/12/2019).
Hindia dan Kunto Aji: Baskara, Aku adalah Tsunaminya Aji
Lagu-lagu Hindia menarasikan bagaimana sesorang bisa ikhlas dan terus melanjutkan hidup. Banyak pendengar musik Indonesia akan menyamakannya dengan lagu-lagu Kunto Aji.
Dilansir dari Narasi TV, terkait hal itu Baskara dengan penuh rasa terima kasih mengaku bahwa lagu-lagunya merupakan perpanjangan tangan dari lagu-lagu milik Kunto Aji. Bahkan ia menegaskan lagu-lagunya tidak akan pernah ada jika ia tidak mendengar lagu-lagu Kunto Aji dalam album Mantra-mantra.
Baskara menganalogikan jika lagu-lagunya Kunto Aji adalah gempa di dalam laut maka lagu-lagunya adalah tsunaminya.
“Album gue ndak akan mungkin rilis kalau ndak ada albumnya Aji. Menurut gue kayak dia ngeluarin sesuatu terus gue ngelihatin, terus sambil gue ngelihat lukisan itu gue ngelukis karya gue sendiri. … Kalau ibaratnya Aji itu gempa di dalam laut, gue tsunaminya,” kata Baskara (16/12/2019).