Djawanews.com – Platform hiburan daring Netflix diprediksi akan kembali menaikkan biaya berlangganan di tahun 2024. Prediksi ini datang dari para analis UBS di Amerika Serikat, yang mengamati bahwa kenaikan biaya berlangganan sudah diterapkan di beberapa negara pada tahun lalu, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.
Platform hiburan daring Netflix diprediksi akan kembali menaikkan biaya berlangganan di tahun 2024. Prediksi ini datang dari para analis UBS di Amerika Serikat, yang mengamati bahwa kenaikan biaya berlangganan sudah diterapkan di beberapa negara pada tahun lalu, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.
Meski sempat menuai komplain dari pengguna, perusahaan dilaporkan tidak mengalami kerugian signifikan akibat penerapan kebijakan itu.
"Kami memperkirakan akan ada kenaikan tarif tahun ini," kata analis UBS John Hodulik, seperti dikutip Antara.
Dengan kenaikan harga berlangganan ini, analis juga memprediksi akan terjadi pertumbuhan pendapatan Netflix sebesar 15 persen pada 2024.
Sebelumnya, pada Oktober 2023, Netflix menaikkan harga paket Dasar dari 9,99 dolar AS (Rp156 ribu) menjadi 11,99 dolar AS (Rp188 ribu) per bulan di Amerika Serikat.
Meskipun jumlah pelanggannya tergolong besar, Netflix dilaporkan masih kesulitan menghasilkan keuntungan.
Oleh karena itu, perusahaan berusaha mengubah situasi dengan menaikkan tarif berlangganan serta menerapkan pembatasan praktik berbagi akun pada tahun lalu.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Netflix mengenai rencana kenaikan tarif berlangganan di Amerika Serikat dan negara-negara yang lain pada 2024.