Djawanews.com - Di balik kariernya yang cemerlang di industri hiburan, Dian Sastrowardoyo memiliki kisah pergulatan hidup. Pemeran Cinta dalam film "Ada Apa dengan Cinta?" ini memutuskan menjadi mualaf pada tahun 2002.
Dian Sastro berusia 22 tahun ketika memutuskan menjadi mualaf. Ia pun merasakan tantangan besar di tengah lingkungan keluarganya yang berbeda agama.
Kedua orang tua Dian Sastro menganut dua kepercayaan berbeda. Sang ibu menganut Katolik, sedangkan ayahnya menganut ajaran Buddha.
"Bapak saya kan Buddha, saya kayaknya diwarisi oleh dia sehingga kepenasaran spiritual saya jalan. Keingintahuan saya mulai muncul. Saya belajar Buddha, Hindu, Taoisme sampai Katolik dan Kong Hu Cu," ungkap Dian.
Ketika dewasa, Dian Sastro juga pernah mempelajari berbagai macam agama. Dari semua agama yang dipelajari, Dian tidak melirik agama Islam karena merasa takut.
Berjumpa Guru Spiritual
Tapi semua berubah ketika ia berjumpa dengan guru spiritualnya. Dian pun merasa keindahan agama Islam. Dian Sastro pun mengucap dua kalimat syahadat pada malam Isra Mi'raj 2002. Ia pun langsung ditantang untuk belajar shalat.
"Saya kira Islam dulu kejam. Tapi saya ketemu guru yang dalam, sampai dia bisa membuka saya bahwa Islam tidak kejam. Intinya justru Islam itu penuh cinta," kata Dian Sastro.
"Sempat takut juga karena keluarga pada kaget, saya kan belajar sendiri. Nanti orang tanggapannya apa? Jangan-jangan ada yang dikecewakan. Tapi saya benar-benar percaya apa yang saya yakini," lanjutnya.
Resmi jadi mualaf, Dian Sastrowardoyo rupanya sempat mendapat keraguan dari orang-orang di sekitarnya.
"Dulu mungkin bukan benturan, tapi ditanya mama apa aku benar, tidak main-main? Kebetulan saya dulu pacaran sama orang Islam. Banyak banget yang skeptis saya masuk Islam," ungkapnya.
Dian Sastrowardoyo terus berpegang teguh pada tekadnya untuk memeluk Islam. Ia percaya, ketika menjalani sesuatu dengan sepenuhnya, maka seseorang akan mulai mengerti.
"Saya yakini dengan hati saya sendiri. Alhamdulillah dikasih jalan untuk semakin menggali lebih dalam, berarti ini memang jalannya untuk semakin mantap lagi," kata Dian.
Keseriusannya di dunia hiburan tak membuat ia lupa dengan agama. Tak sekadar berganti keyakinan, Dian ternyata cukup rajin mengikuti tadarus online. Tekad tersebut ia jalani demi mempelajari Al-Qur'an. Ia menargetkan tamat satu juz setiap hari.
Tahun 2016 lalu, Dian pernah didapuk menjadi kontributor Gerakan Qur'an Indonesia Project. Dian sudah lancar membaca Al-Quran sesuai dengan tajwid yang benar. Publik juga dibuat terpana oleh lantunan ayat suci dari mulut Dian.