Djawanews.com - Pengalaman hidup Nia Ramadhani dan anak-anaknya tentu berbeda. Nia Ramadhani terlahir dari keluarga biasa yang tak punya pengalaman menjadi kaya raya sejak kecil.
Namun kehidupannya pun berubah drastis setelah dirinya menikah dengan Ardi Bakrie. Ekonominya pun semakin membaik. Nia Ramadhani pun dikaruniai tiga orang anak dari pernikahan tersebut.
Nah, anak-anak Nia Ramadhani ini tentu berbeda dengan ibunya. Mereka sudah jadi anak orang kaya sejak kecil. Mereka bisa merasakan berbagai kemewahan. Sementara Nia Ramadhani sangat bersyukur bisa memenuhi semua kebutuhan ketiga buah hatinya.
Di balik itu, Nia Ramadhani punya kekhawatiran tersendiri. Nia merasa khawatir dengan eprilaku anak-anaknya, terutama anak sulungnya, Mikhayla Zalindra Bakrie.
Mikhayla sudah terbiasa hidup mewah sejak kecil. Hampir semua hal yang ia inginkan bisa dengan mudah didapatan. Bahkan yang harganya mahal sekalipun. Contohnya ketika Mikhayla ingin makan makanan khusus untuk perayaan ulang tahunnya.
Menu Makanan Mahal
Asisten Nia Ramadhani, Theresa Wienatha, menanyakan langsung menu makanan apa yang ingin disajikan.
"Mau disiapin apa? Mau makan apa? Ah, pasti makanan mahal," kata Theresa Wienatha. Ternyata Mikhayla cuma ingin dihidangkan steak.
"Tuh kan. Sekali makan dia ya, kalau request bisa sama harganya kayak gaji suster (pengasuh)," komentar Theresa.
Di usia ke-9 yang akan jatuh pada 2 Juni 2021, Mikhayla bakal merayakannya di Bali. Rencana itu dibuat oleh Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. Namun sang anak ternyata tidak terlalu mengharapkannya. Ia mengaku merasa bosan ke Bali.
"Iya (Bosan)," kata Mikhayla.
Nia Ramadhani keheranan Mendengar hal itu. Ia kemudian menyadari jika sang buah hati memang terlalu dimanjakan dan begitu mudah mendapatkan segalanya dari kecil.
"Astaga Tuhan! Ini nih yang kayak begini, jadi dia ada ngebanggainnya," ujar Nia Ramadhani ke Theresa.
"Tapi ada yang bikin gue kesel, lu tahu nggak dulu gue ke Bali susah banget? Tiga hari gue naik mobil sama emak gue nggak sampai-sampai," cerita Nia Ramadhani saat perjuangan pertama ke Pulau Dewata lewat jalur darat.