Selebriti chef Farah Quinn merupakan orang Indonesia yang beruntung karena punya kesempatan langka berbincang dengan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama.
Selain itu, chef cantik ini juga sukses mendapat foto yang bagus meski hanya dikasih kesempatan satu kali memotret.
Farah Quinn bahas kuliner Indonesia
Farah Quinn menceritakan momen menarik saat dirinya berbincang dengan Obama di Singapura dalam acara The Growth Faculty.
Kisah perjumpaanya dengan mantan Presiden AS yang bernah bersekolah di Menteng tersebut diunggah di akun Instagramnya @farahquinnofficial.
Pembicaraan Farah seputar menu masakan favorit Obama saat berada di Indonesia.
“Kita sempat mengobrol sebentar tentang semua masakan Indonesia Favourite beliau (disebutkan satu persatu dengan pengucapan bahasa yang sempurna) sampai diingatkan oleh Paspampres kalo tidak bisa terlalu lama mengobrolnya karena sudah diburu waktu,” tulis Farah dalam postingan pada 20 Desember 2019.
Ketika masih menjadi orang nomor satu di AS, Obama pernah datang ke Indonesia. saat itu, Obama mengungkapkan makanan kesukaannya yakni bakso, sate, dan nasi goreng.
Farah bertemu dengan Barack Obama tepat sebelum dia naik panggung di acara The Growth Faculty.
Berdasarkan protokol, tidak ada satupun orang yang diperkenankan membawa gawai atau kamera saat bertemu dengan Obama.
“Ketika berada di belakang panggung, tidak diperbolehkan ada HP, camera, tas atau apapun. Kesempatan berfoto hanya sekali jepret (ada team yang sudah disiapkan), langsung berdo’a semoga fotonya cakep,” kata Farah Quinn.
Dalam unggahannya, Farah tampak mengenakan baju resmi bewarna hitam. Sementara Obama mengenakan setelah jas hitam dipadu dengan kemeja biru. Dalam foto itu, Obama juga meletakkan salah satu tangannya di pinggang Farah
“It was such a pleasure to meet such an idol and the picture turned out super cute (Ini adalah suatu kebanggaan bisa bertemu dengan sang idola dan hasil fotonya super lucu)” katanya.
Saat mengobrol dengan Barack Obama, Farah Quinn sampai harus diingatkan oleh pengawal presden karena terbatasnya waktu. Kendati demikian, ia tetap senang memiliki pengalaman menarik bertemu dengan mantan Presiden Amerika Serikat.