Djawanews.com – Seperti diketahui sebelumnya Tukul Arwana dilarikan ke RS Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur karena pendarahan otak. Saat ini Tukul masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Kabar mengenai hal tersebut ramai diperbicangkan netizen. Bahkan ada netizen yang mengaitkan pendarahan otak yang dialami Tukul dengan vaksinasi COVID-19.
"Habis divaksin kok jadi begini?" tulis salah satu pengguna Twitter @d***n467627**
Tukul memang benar baru enam hari menjalani vaksinasi tepatnya pada 18 September. Tetapi apakah benar jika mengaitkan pendarahan otak yang dialaminya adalah efek vaksinasi? Berikut tanggapan Komnas KIPI.
"Apabila melihat kejadian 3 Hari setelah vaksin dan ada riwayat hipertensi, kolesterol, kelebihan berat badan, dan faktor predisposisi lainnya, maka sangat mungkin tidak ada keterkaitan KIPI yang dialami beliau terkait vaksin," kata Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), dikutip dari detik.com, Jumat, 24 September.
"Namun investigasi saya yakin sedang dilakukan komda DKI yang apabila telah lengkap akan kita audit bersama dengan Komnas, kita tunggu ya," sambungnya.
Secara historis, vaksinasi COVID-19 akan menunjukkan efek samping dalam waktu 3-7 hari setelah menerima dosis vaksin. Biasanya KIPI serius terjadi ketika seseorang memiliki riwayat penyakit berat dan tidak melaporkan sebelum vaksinasi.