Djawanews.com - Salah satu kuasa hukum dan politis PSI Muannas Alaidid dengan tegas akan melaporkan Mbak You ke polisi. Laporan ini terkait ramalan Mbak You tentang Jokowi lengser.
Muannas menyebut Mbak You dengan sengaja menyebarkan informasi bohong terkait ramalan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Mbak You sendiri diketahui sempat menyebut Jokowi akan lengser tahun ini. Penyebabnya adalah kerusuhan yang dibuat masyarakat.
Hal ini dianggap dapat menimbulkan keresahan publik.
"Sengaja menyebarkan berita bohong dengan merevisi ramalan yang nyata-nyata dapat menimbulkan keresahan," ujar Muannas.
"Jokowi lengser belum pada waktunya, kemudian diubah," lanjutnya.
Muannas Alaidid juga menyebut ramalan Mbak You sebagai provokasi. Muannas menuturkan provokasi yang nantinya tercipta bisa menimbulkan kegaduhan dalam bermasyarakat.
"Kalau berubah-ubah berarti niatnya bukan meramal, tapi memprovokasi yang berakibat menimbulkan kegaduhan," kata Muannas.
Terkait hal ini, Muannas juga menegaskan Mbak You diduga melanggar Pasal 14 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hak pidana dengan ancaman 10 tahun penjara. Pasal ini juga menyangkut perihal penyebaran informasi bohong.
Dalam hal ini Muannas Alaidid memastikan akan melaporkan Mbak You ke Polda Metro Jaya. Meski tak memberitahu kapan, Muannas akan menyambangi Polda untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
Sebelumnya, Mbak You sempat mengklarifikasi ramalannya.
"Banyak terawangan yang dipotong dan dikembangbiakkan tanpa kontrol seperti bola panas menggelinding. Jadi ada beberapa akun yang seolah saya berbicara seperti itu. Bicara saya dipotong tanpa bahasa yang jelas," ujar Mbak You di channel YouTube Mbak You.
"Saya garisbawahi di sini jangan dipelintir lagi, saya jelaskan di sini jadi pertama saya ada di televisi 2013 lalu aksen bahasa saya dari lahir seperti ini, saya ngomong cepat, aksennya gantung, dan tidak jelas, tapi saya punya maksud agar semaksimal mungkin yang saya sampaikan mengerti dan memahami tapi berpikir positif," lanjutnya.
"Yang saya maksud di tahun mendatang pergantian presiden itu di 2024 akan ada pergantian presiden, bukan presiden sekarang. Bukan 2021 tapi di saat nanti pergantian presiden nanti di 2024 akan ada ganti presiden. Bukan 2021 ganti presiden," tuturnya.
"Di 2021 cuma ada politik memanas, perubahan dari reshuffle kabinet. Jadi saya minta tolong jangan dipenggal berita saya hanya untuk cari followers, menjatuhkan saya. Ini untuk ke sekian kali," katanya.
"Saya jelaskan lagi tidak ada pergantian presiden 2021, tapi adanya reshuffle kabinet. Presiden hanya berganti di 2024. Jangan dipelintir lagi," ujarnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.