Djawanews.com – Film Barbie tetap tayang di Jepang mulai Jumat (11/7) lalu meski sempat terancam karena kontroversi Barbenheimer (akronim Barbie dan Oppenheimer). Terlepas dari kontroversi, film Barbie tetap diminati masyarakat mengingat hari itu adalah hari pertama libur nasional.
Meski demikian, bioskop Jepang masih didominasi film lokal yang memimpin box office di negaranya, sebut saja Kingdom 3 dan The First Slam Dunk.
Sebelumnya, rumah produksi Warner Bros pusat minta maaf setelah mendapat kritik dari Warner Bros Jepang mengenai meme Barbenheimer atau paduan kata Barbie dan Oppenheimer. Pihak rumah produksi Jepang menyayangkan sikap pihak pusat mengenai meme yang beredar.
“Kami sangat menyesalkan akun resmi kantor pusat Amerika untuk film Barbie memberi reaksi kepada postingan media sosial mengenai penggemar Barbenheimer,” tulis pihak Warner Bros. Jepang pada Senin, 31 Juli.
“Kami menganggap situasi ini sangat serius. Kami meminta kantor pusat untuk melakukan tindakan. Kami minta maaf kepada mereka yang merasa tersinggung dengan tindakan ini,” kata mereka.
Postingan media sosial yang dimaksud adalah editan sebuah akun yang menunjukkan pemeran utama Barbie, Margot Robbie yang duduk di bahu pemeran utama Oppenheimer, Cillian Murphy. Mereka dibuat seakan berjalan meninggalkan daerah ledakan.
“Ini akan menjadi musim panas yang dikenang,” balas akun resmi film Barbie terhadap postingan tersebut. Pada cuitan itu juga terselip informasi mengenai 6 Agustus 1945 tentang ledakan di Hiroshima, Jepang.
Kemudian akun film Barbie juga membalas cuitan penggemar yang mengubah gaya rambut Margot Robbie menyerupai awan berbentuk jamur yang merupakan ledakan bom atom. Foto lainnya menunjukkan adegan Barbie dan Ken yang berada di atas mobil dan ledakan terjadi di belakang mereka.
Fenomena Barbenheimer terjadi atas beberapa dasar, salah satunya kedua film yang rilis pada tanggal yang sama. Dengan genre dan rumah produksi berbeda, Barbenheimer sukses mendatangkan penonton dan menjadikan mereka film box office.
Pengisi suara karakter Barbie, Mitsuki Takahata dalam film versi Jepang juga menyesali tindakan rumah produksi yang mengecewakan. Terlepas dari itu, masyarakat nampaknya masih antusias untuk mengikuti film Barbie.
“Insiden ini benar, benar mengecawakan,” tulis Mitsuki Takahata dalam cuitannya.
Di sisi lain, perilisan film Oppenheimer di Jepang belum diumumkan hingga saat ini.