Aktor legendaris Yohanes Herbetus Eijkenboom atau akrab disapa Johny Indo meninggal dunia dalam usia 72 tahun di kediamannya di kawasan Tanggerang pada Minggu (26/1/2020) pukul 07.45 WIB.
Johny tutup usia karena sakit setelah terjatuh, dan sebulan sebelumnya menjalani operasi hernia.
Sebelum menjadi aktor, Johny Indo pernah sangat populer di Indonesia. Namanya tidak asing di telinga publik sebagai perampok kelas kakap di Jakarta.
Johny Indo, Bos Gangster yang Budiman
Saat menjadi perampok, Johny Indo pernah dijuluki sebagai ‘Robin Hood’ Indonesia. Pasalnya, ia kerap membagi-bagikan hasil rampokan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Ia dengan komplotannya bernama gangster Pachinko (Pasukan China Kota) sering merampok orang kaya asing di Indonesia. Kehidupannya sebagai perampok, terjadi pada 1970-1980.
Selama itu pula, ia telah merampok total 129 kilogram emas yang kemudian dibagikan kepada orang-orang miskin di kawasan Jakarta Utara, Selatan, sampai Timur.
Meski begitu, Johny tetap diringkus oleh aparat kepolisian pada 1979. Hakim memvonisnya dengan hukuman 14 tahun, 10 tahun karena memiliki senjata api dan empat tahun karena perampokan.
Saat mendekam di balik jeruji penjara Nusakambangan, Johny sempat kabur. Meski begitu, ia akhirnya menyerah setelah kabur selama 12 hari. Kala itu, kabar pelariannya sempat jadi pewartaan nasional.
Menjadi Aktor
Setelah dibebaskan dari Penjara, ia memutuskan untuk berhenti dari dunia kriminal. Johny kemudian mendapat tawaran untuk bermain film.
Yang menarik, film itu berkisah tentang kehidupannya sendiri, dengan judul “Johny Indo, Kisah Nyata Seorang Narapidana” yang tayang pada 1987.
Sukses di film ini, Johny beralih ke sejumlah judul lain yakni “Badai Jalanan” (1989), “Misteri Cinta” (1989), serta tiga film lain di tahun 1991 dengan judul “Ajian Ratu Laut”, “Misteri Ronggeng,” dan “Daerah Jagoan”.
Di era 1990-an, nama Johny Indo tak lagi bersinar. Ia disebut menjadi mualaf, dan naik haji pada awal tahun 2000-an.
Selanjutnya, pria kelahiran Garut 6 November 1948 ini berganti nama menjadi Umar Billah dan beraktivitas sebagai pendakwah.
Aktivitas itu ia jalani hingga akhir 2015 atau 2016. Hal tersebut dikarenakan kesehatan Johny yang menurun.
Kini, Johny Indo telah tiada, namun karya-karyanya masih akan dikenang oleh insan perfilman dan masyarakat Indonesia.