Djawanews.com – Film KKN di Desa Penari siap tayang pada 30 April dalam dua versi dalam satu momen peluncuran yang sama. KKN di Desa Penari merupakan kisah fenomenal yang dibagikan dalam utas Twitter dari akun bernama Simpleman pada 2019, dan kemudian dibuat dalam bentuk novel hingga akhirnya dialihwahanakan menjadi film.
KKN Di Desa Penari menceritakan enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. Mereka tidak menyangka desa yang dipilih bukanlah desa biasa. Mereka diperingatkan oleh kepala desa untuk tidak melewati batas gapura menuju wilayah Tapak Tilas. Kemudian Nur (diperankan oleh Tissa Biani) menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan paling fatal di desa tersebut.
KKN di Desa Penari tayang dalam dua versi yaitu uncut dan cut. Uncut menyertakan potongan adegan dewasa di Tapak Tilas secara penuh untuk segmen usia 17 tahun ke atas, sementara versi cut tanpa menyertakan adegan tersebut sehingga dapat ditonton untuk anak di bawah umur.
Menurut CEO MD Pictures Manoj Punjabi, kehadiran film dalam dua versi menjadi strategi yang ia jalankan agar penonton memiliki pilihan ketika akan menonton KKN di Desa Penari.
Ia mengatakan pihaknya tidak ingin mengecewakan para penggemar cerita "KKN di Desa Penari" sehingga tidak ingin menghilangkan bagian adegan di Tapak Tilas, namun di sisi lain Manoj ingin agar film dapat dijangkau oleh semua kalangan terutama bagi segmen keluarga yang ingin menonton film bersama saat momentum lebaran.
"Kami di sini berpikir, kalau kami taruh adegan yang khusus di Tapak Tilas itu harus 17 tahun ke atas, nanti bagaimana penonton yang umur 13 tahun atau 10-11 tahun yang berani nonton dengan bimbingan orang tua juga. Mereka bisa menonton karena sudah ada pilihan. Jadi kami punya strategi, saya berpikir bagaimana kalau bikin dua versi," kata Manoj di XXI Epicentrum, Jakarta.
Manoj menambahkan bahwa beberapa bioskop telah berencana untuk menayangkan kedua versi tersebut secara bersamaan, namun ada pula bioskop yang memilih salah satu versi saja. Menurutnya, kedua versi tersebut hanya memiliki perbedaan selisih sekitar delapan menit.
Menurutnya, antusiasme penonton terhadap film KKN di Desa Penari sudah terlihat sejak pembukaan Advanced Ticket Sale (ATS) pada pekan lalu. Kursi teater ATS tersebut untuk pemutaran hari ini telah penuh. Selain itu, MD Pictures juga mengadakan sneak preview di beberapa bioskop pada 28 April.
"Ini tanda-tanda orang sudah nggak sabar. Netizen komplain, 'Nggak mau nonton, nggak mau nonton'. Tapi menurut saya itu benci tapi cinta. Saya kira kontennya kan sudah tahu bagus, berasa real. Saya kira ini formula baru dari MD dan saya kira hype-nya cukup kencang," katanya.
Berita ini pernah tayang di media partner Djawanews, Voi.id dengan judul: Jangan Salah Pilih, Ini Perbedaan Film KKN di Desa Penari 17+ dan 13+