Djawanews.com – Bukan rahasia baru jika film Marvel kerap mendapat kritik. Baik dari publik maupun sesama pelaku film, rilisan Marvel seringkali dianggap bukan produk sinema.
Elizabeth Olsen, pemeran Wanda Maximoff atau Scarlet Witch menyadari kritikan tersebut. Bahkan beberapa waktu lalu, sutradara Martin Scorsese menyebut jagat raya Marvel lebih mengarah seperti taman bermain daripada sinema.
Selain itu, sutradara Francis Ford Coppola juga pernah mengatakan film-film Marvel hanya sebuah repetitif. Alhasil tidak sedikit yang menganggap film-film Marvel bukan bagian dari sinema.
“Saya bukan berkata kita membuat film indie tapi saya pikir (pendapat seperti itu) menghilangkan kerja keras kru kami, yang menganggu saya,” kata Elizabeth Olsen kepada The Independent.
“Ada desainer set, desainer kostum, operator kamera - saya rasa meremehkan mereka dengan kritik seperti itu juga menghilangkan orang-orang yang mengerjakan proyek ini,” lanjutnya.
Olsen menjelaskan sebenarnya ia memahami kritikan tersebut namun rasanya tidak adil jika kritikan itu menjatuhkan orang-orang yang mengerjakan film di balik layar.
“Dari sudut pandang aktor, saya mengerti karena ada kinerja yang berbeda. Tapi melempar Marvel begitu saja seakan membuang kru-kru bertalenta,” katanya.
Elizabeth Olsen sejauh ini sudah membintangi enam film Marvel termasuk Avengers: Endgame, WandaVision, dan yang terbaru Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Ia tidak menyangka bisa terlibat sejauh ini.
“Saya hanya menandatangani kontrak untuk beberapa film, jadi ini berlanjut seperti kejutan ketika mereka menggunakan saya untuk banyak proyek. Saya bingung betapa beruntungnya saya ketika mereka ingin membuat WandaVision,” katanya.
Olsen juga merasa gugup setiap kali mengingat WandaVision adalah superhero pertama yang punya serial solo dari Marvel. “Ada rasa takut dan tekanan apalagi ini terhubung dengan Doctor Strange,” kata Elizabeth Olsen.
Berita ini pernah tayang di media partner Djawanews, Voi.id dengan judul: Tak Terima Film Marvel Dikritik, Elizabeth Olsen: Seperti Meremehkan Kerja Keras Kru