Djawanews.com – Aliando Syarief mengungkapkan bobot tubuhnya menjadi tantangan tersendiri saat proses syuting film horor terbarunya berjudul Narik Sukmo. Dia mengatakan, selama produksi film tersebut, bobot tubuhnya mencapai 93 kilogram.
"Jadi, sebenarnya memang di situ kondisiku lagi gemuk, jadi di situ berat gue 93," kata Aliando Syarief di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, Aliando mengaku kalau saat ini bobot tubuhnya sudah mulai menurun hingga 20 kilogram lebih demi kebutuhan peran di proyek film selanjutnya.
"Jadi sekarang gue udah turun jadi 73, jadinya sekatang gue lebih slim karena entar next judul," lanjutnya.
Aliando mengaku saat proses syuting film ini ia merasa kesulitan, apalagi ia harus menjalani adegan aksi yang mengharuskannya menggerakkan seluruh tubuhnya.
"Itu kondisi berat banget, berat badan gue membawa 93 kilo kemana mana, ada adegan fighting dengan berat badan segitu, itu cukup berat," ungkap Aliando.
Tak heran Aliando harus berusaha semaksimal mungkin agar perannya di dalam film ini tetap terlihat profesional dan menarik.
"Jadinya gue harus total, gue di situ dengan situasi dirja itu umur 32 tahun, menurut gue pas dengan kondisi gemuk, bewok, gondrong," tandas Aliando.
Film Narik Sukmo bercerita soal Kenara (Febby Rastanty) menginap di rumah sahabatnya, Ayu (Dea Annisa) di Desa Kelawangin.
Pada malam kedatangannya, hujan turun deras, disertai mimpi buruk dan sosok bayangan hitam yang mencoba “mengambil sukmo” (jiwanya) .
Keanehan berlanjut ketika tubuhnya tiba-tiba bergerak sendiri, menari “Tarian Narik Sukmo”—ritual kematian yang dipercaya milik dua jiwa penuh cinta dari masa lalu, Banyu Janggala Bagwahanta & Ratimayu, yang meninggal 20 tahun silam.
Seiring teror bertambah, penduduk desa mulai tewas satu per satu. Kenara pun harus menyelamatkan dirinya dan mengungkap rahasia cinta besar di balik tarian kematian itu.
Film Narik Sukmo bakal tayang pada 3 Juli mendatang di seluruh bioskop di Indonesia.