Djawanews.com – Gerakan All Eyes on Rafah menggema di media sosial, khususnya Instagram, mengecam genosida yang dilakukan Israel. Tidak ketinggalan, sejumlah selebriti ternama dunia juga ikut menyuarakan dukungan untuk rakyat Palestina.
Salah satu selebriti yang ikut menyebarkannya adalah Bella Hadid, yang memang sudah vokal sejak dahulu menyuarakan dukungannya kepada Palestina. Kali ini ia juga kembali mengecam tindakan genosida yang dilakukan oleh tentara Israel.
Kemudian Dua Lipa juga ikut membagikan gambar All Eyes on Rafah. Ia juga mengcam tindakan tentara Israel yang menyerang warga sipil, terutama anak-anak.
“Membakar anak-anak hidup-hidup tidak bisa dibenarkan. Seluruh dunia sedang bergerak untuk menghentikan genosida Israel. Mohon tunjukkan solidaritas Anda untuk Gaza,” tulis Dua Lipa di Instagramnya.
Pedro Pascal juga ikut membagikan gambar tulisan All Eyes on Rafah. Begitu juga dengan bintang series Bridgerton, Nicola Coughlan yang juga memang vokal terhadap isu ini, bahkan mengenakan ceasefire pin pada beberapa acara yang ia hadiri.
Ariana Grande juga bersuara akan penyerangan terhadap Palestina tersebut. Pada Instagram Storiesnya, Ariana mengunggah ulang donasi kemanusiaan untuk anak-anak di Gaza yang diinisiasi oleh Nicola Coughlan dan Palestine Children’s Relief Fund.
Penyanyi Kehlani membalas sejumlah komentar pihak yang menyebut penyerangan tersebut adalah isu politis. Ia menegaskan bahwa penyerangan bukan masalah politis, tetapi mengenai kemanusiaan.
“Ini bukan politis. Ini soal kemanusiaan. Jika membebaskan Palestina bukan sikap Anda, Anda tidak seharusnya menyalahkan politik. Anda perlu memeriksa kemanusiaan,” tulisnya di Instagram.
Selain itu, band Paramore juga ikut memberikan suara terkait konflik Israel dan Palestina. Meski tak ikut mengunggah tulisan All Eyes on Rafah, band tersebut menegaskan mendukung gencatan senjata.
“Kami benar-benar tidak mendukung genosida. Kami mendukung dan menyerukan segera gencatan senjata permanen,” tegas Paramore.
Sementara itu, militer Israel meluncurkan serangan udara ke pengungsian di Rafah, selatan Gaza, Palestina, pada Minggu (26/5/2024). Serangan ini setidaknya menewaskan 45 orang dengan lebih 200 orang lainnya luka-luka.