Djawanews- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, berziarah ke makam Presiden Pertama Soekarno, di Blitar pada Minggu (25/6). Namun Khofifah membantah ziarah terkait isu akan menjadi bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024.
"Mboten-mboten (bukan-bukan), jadi ini adalah agenda GMNI. Kemudian ada materi untuk saya, saya diminta menyampaikan Trisakti Bung Karno," kata Khofifah.
Ziarah ke makam pendiri republik ini Khofifah lakukan bersama para Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Cipayung di Jatim. Seperti GMNI, PMII, HMI, GMKI, PMKRI, IMM dan SEMMI.
Dalam ziarah itu, Khofifah melakukan tabur bunga dan melakukan doa bersama, untuk mengenang jasa dan perjuangan Bung Karno bagi Bangsa Indonesia. Khofifah berharap, momentum ini dapat menggelorakan semangat nasionalisme dan nafas kebangsaan yang dikumandangkan oleh Bung Karno.
"Kalau kita berbicara tentang pikiran-pikiran besar Bung Karno, baiknya kita bersama-sama ke Makam Bung Karno mengingat posisi kita di Jawa Timur," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah mengajak para mahasiswa untuk memahami dan mengamalkan konsep Trisakti Bung Karno. Salah satunya soal berdikari secara politik. Kepada para pimpinan organisasi kemahasiswaan, Khofifah berpesan agar masing-masing mereka mengasah dan mengintroduksi diri untuk terlahir sebagai negarawan.
"Hari ini tidak mudah menemukan negarawan meski banyak sekali pemimpin yang berasal dari politisi. Namun, politisi belum tentu negarawan, maka jadilah negarawan. Kalau sudah memimpin negeri ini, mestinya akan mewujud sebagai sosok negarawan," ucapnya.
"Secara sosial budaya, stratifikasinya ditemukan di banyak lini. Karena saat ini kita di Jawa Timur, bawalah budaya Jawa Timur yakni Budaya Majapahit. Bhinneka Tunggal Ika. Agar terbangun moderasi dan toleransi serta kerukunan antar warga bangsa," lanjut Khofifah.
Sementara soal ekonomi, sebagaimana pidato Bung Karno pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1956, kata Khofifah saat ini Indonesia telah melewati taraf physical revolution dan taraf survival.
"Bung Karno menandaskan, sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya. Tugas atau pekerja rumah kita, apakah terkait investment of human skill, material investment, dan mental investment?. Ini tugas kita bersama," pesannya.
Tugas tersebut, kata Khofifah, bukan merupakan hal yang sederhana. Apalagi, lanjutnya, saat ini Indonesia telah menyiapkan target menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Khofifah, usia dari anggota-anggota Cipayung Plus saat Indonesia Emas berada pada usia puncak membangun negeri pada pos-pos strategis di masing-masing profesi.
"Maka saudara yang saat ini di usia 20 tahun, maka 25 tahun ke depan saudara pemilik dan pemangku kepentingan negeri ini," ucapnya.