Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Yogyakarta Gagal Lockdown, Kok Sekarang Kasus Positif Covid Meningkat?

Yogyakarta Gagal Lockdown, Kok Sekarang Kasus Positif Covid Meningkat?

Usman Mahendra
Usman Mahendra 30 Juni 2021 at 04:11pm

Dilansir dari blog.netray.id: Dari sekian banyak wilayah yang mengalami lonjakan besar pasien positif virus Sars Covid-19, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bisa dibilang paling sering mendapat perhatian publik dalam negeri. Situasi sosial, politik, budaya, ekonomi, hingga geografis DIY menjadi faktor yang mempengaruhi ketertarikan masyarakat terhadap wilayah yang masih dipimpin oleh seorang raja.

Dengan besarnya magnet perhatian terhadap wilayah DIY, setiap kebijakan pemerintah daerah akan selalu mendapat tanggapan hingga kritik dari masyarakat. Apalagi kebijakan tersebut berdampak langsung dengan kehidupan masyarakat sekitar. Seperti kebijakan lockdown daerah untuk menghambat laju penularan yang diketahui urung dilaksanakan oleh pemerintah Yogyakarta.

Lantas bagaimana tanggapan publik terhadap situasi tersebut? Netray Media Massa telah melakukan pemantauan terhadap pemberitaan media massa selama periode tertentu. Tujuan pemantauan tersebut untuk melihat apakah ada narasi yang menghubungkan antara kebijakan lockdown yang urung dilakukan dengan kenaikan kuantitas pasien positif. Simak pemaparannya di bawah ini.

Lonjakan Kasus Covid-19, Situasi Yogyakarta Tak Banyak Berbeda dengan Situasi Nasional

Persebaran virus Covid-19 meningkat secara drastis di dalam negeri sejak beberapa pekan yang lalu. Penyebabnya ialah karena virus varian delta yang lebih mudah menyebar mulai masuk ke Indonesia. Tak jarang juga disebabkan oleh masyarakat yang mulai longgar menerapkan protokol kesehatan.

Dalam laporan yang dibuat oleh Netray Media Monitoring ini terlihat sejumlah fakta yang akhirnya menjadi narasi pemberitaan. Pertama adalah pertambahan pasien positif di wilayah DKI Jakarta menjadi sinyal adanya lonjakan kasus. Sejumlah data statistik menjadi bukti konkrit atas situasi ini, meski terdapat sedikit perselisihan atas validitas data dari pemerintah dan Satgas Covid.

Pada perkembangannya, media massa berfokus ke beberapa isu seperti kerentanan anak-anak terhadap varian baru dan penundaan sekolah tatap muka yang sebelumnya sudah direncanakan akan dilangsungkan kembali. Baik pemerintah dan masyarakat butuh kesiapan, atau malah lebih lagi, guna menghadapi kondisi tersebut. Lantas bagaimana dengan wilayah Yogyakarta? Apakah mengalami situasi yang serupa?

Dari pemantauan dengan kata kunci lonjakan covid, pemberitaan terkait Yogyakarta dapat ditemukan melalui daftar entitas location. Entitas Yogyakarta ditemukan dalam 653 artikel selama periode 15 Juni hingga 28 Juni 2021. Sebanyak 97 total media massa membuat laporan terkait wacana ini dan memang terjadi penambahan kasus secara signifikan. Pemerintah wilayah Yogyakarta bahkan melakukan pelacakan kepada sejumlah ASN karena terjadi cluster di dalamnya. Mobilitas warga Yogyakarta dituding menjadi penyebab meningkatnya kasus penularan.

Alasan Pemerintah Yogyakarta Tidak Terapkan Lockdown 

Anjuran hingga desakan kepada pemerintah untuk kembali memberlakukan kebijakan lockdown sangat masuk akal. Netray kembali melakukan pemantauan media massa dengan menggunakan kata kunci yang berbeda, yakni lockdown dan yogyakarta. Hasilnya selama periode pemantauan dari tanggal 17 Juni hingga 23 Juni 2021 ditemukan 294 artikel yang mengandung kata kunci.  Laporan dengan total tersebut diterbitkan oleh 61 laman berita daring baik lokal maupun nasional.

Saat awal lonjakan kasus terjadi di wilayahnya, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan HB X sempat mewacanakan kebijakan lockdown. Pihaknya merasa kebijakan tersebut merupakan pilihan satu-satunya sementara pemerintah belum menemukan alternatif kebijakan. Selain itu kebijakan PPKM sudah tidak efektif lagi karena tetap tidak memunculkan kedisiplinan dari warga masyarakat. Padahal kebijakan tersebut baru diterapkan pada tanggal 15 Juni 2021. Pernyataan ini sendiri disampaikan kepada awak media pada tanggal 18 Juni 2021.

Kecemasan akan masa depan kebijakan PPKM semakin terasa pada tanggal 20 Juni 2021. Jajaran Pemerintah Yogyakarta membuat pernyataan di media massa yang isinya menghimbau warga dengan sangat untuk tidak menganggap enteng pandemi ini. Secara tidak langsung membuat bayangan akan ditetapkannya kebijakan lockdown semakin menguat. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Sehari setelahnya, Gubernur HB X malah mengumumkan bahwa pemerintahannya tidak akan melakukan lockdown. Alasannya, pemerintah tidak sanggup untuk membiayai kebutuhan masyarakat jika kebijakan tersebut dilaksanakan.

Kecewa Tidak Jadi Lockdown, ‘Esuk Dele Sore Tempe‘ Ujar Warganet

Seketika respons masyarakat membanjiri perbincangan publik mendengar keputusan HB X ini. Netray lantas berganti memantau linimasa Twitter untuk mencari tahu bagaimana seperti apa respons dari masyarakat tersebut. Masih dengan kata kunci yang sama, pemantauan ini menghasilkan sejumlah data. Antara lain total tweets yang mengandung kata kunci berjumlah 1.522 buah yang diunggah oleh 949 akun Twitter.

Perbincangan ini dibentuk oleh 373,3 ribu interaksi dalam bentuk reply, retweet, dan favorite atas tweets original. Secara potensial, perbincangan tersebut dapat menjangkau sejauh 67,3 juta akun Twitter. Warganet banyak yang kecewa dengan keputusan kontroversial ini. Hal ini dibuktikan dengan tingginya sentimen negatif dari topik perbincangan ini jika dibandingkan dengan sentimen positif dan netral. Berikut termasuk contoh tweets kekecewaan warganet.

Bagikan:
#COVID-19#lockdown#media monitoring netray#SULTAN HB X#Yogyakarta

Berita Terkait

    2.800 Personel Gabungan Disiagakan Amankan Perayaan Juara Persib
    Berita Hari Ini

    2.800 Personel Gabungan Disiagakan Amankan Perayaan Juara Persib

    Djawanews.com – Polrestabes Bandung mengerahkan 2.800 personel gabungan untuk mengamankan pawai kemenangan Persib Bandung di ajang BRI Liga 1 2024/2025. Kegiatan pengamanan akan berlangsung pada 24 hingga 25 Mei 2025, mencakup pengawalan laga ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Jokowi Penuhi Panggilan Klarifikasi soal Tuduhan Ijazah Palsu di Bareskrim Polri
    Berita Hari Ini

    Jokowi Penuhi Panggilan Klarifikasi soal Tuduhan Ijazah Palsu di Bareskrim Polri

    MS Hadi 20 May 2025 12:05
  • Budi Arie Bantah Tudingan Aliran Uang Judi Online: Itu Narasi Jahat yang Menyerang Harkat dan Martabat Saya!
    Berita Hari Ini

    Budi Arie Bantah Tudingan Aliran Uang Judi Online: Itu Narasi Jahat yang Menyerang Harkat dan Martabat Saya!

    MS Hadi 20 May 2025 11:02
  • Ketua KPU Usul Pilkada Didanai APBN, Ini Alasannya
    Berita Hari Ini

    Ketua KPU Usul Pilkada Didanai APBN, Ini Alasannya

    Djawanews.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifuddin mengusulkan agar anggaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke depannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Pemprov DKI Pastikan 3.159 Hewan Kurban di Jakarta Bebas Antraks dan PMK
    Berita Hari Ini

    Pemprov DKI Pastikan 3.159 Hewan Kurban di Jakarta Bebas Antraks dan PMK

    MS Hadi 20 May 2025 09:03
  • Program Makan Bergizi Gratis di Ponorogo Dihentikan Sementara
    Berita Hari Ini

    Program Makan Bergizi Gratis di Ponorogo Dihentikan Sementara

    MS Hadi 20 May 2025 08:19

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

DPRD Usulkan Pemprov DKI Denda Orangtua yang Anaknya Bolos Sekolah atau Tawuran
Berita Hari Ini

1

DPRD Usulkan Pemprov DKI Denda Orangtua yang Anaknya Bolos Sekolah atau Tawuran

UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun terkait Polemik Ijazah Jokowi
Berita Hari Ini

2

UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun terkait Polemik Ijazah Jokowi

Donald Trump Sepakati Penjualan Senjata Rp2.353 Triliun ke Arab Saudi, Terbesar dalam Sejarah AS
Berita Hari Ini

3

Donald Trump Sepakati Penjualan Senjata Rp2.353 Triliun ke Arab Saudi, Terbesar dalam Sejarah AS

PSI soal Peluang Jokowi Jadi Calon Ketua Umum: Kita Doakan
Berita Hari Ini

4

PSI soal Peluang Jokowi Jadi Calon Ketua Umum: Kita Doakan

PPP Bakal Gelar Muktamar, Mardiono, Sandiaga, hingga Gus Ipul Masuk Bursa Calon Ketua Umum
Berita Hari Ini

5

PPP Bakal Gelar Muktamar, Mardiono, Sandiaga, hingga Gus Ipul Masuk Bursa Calon Ketua Umum

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up