Djawanews.com – Moratorium dosis ketiga (booster) untuk vaksin COVID-19 diperpanjang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setidaknya sampai akhir tahun.
“Ada sedikit perubahan dalam situasi global sejak itu, jadi hari ini saya menyerukan perpanjangan moratorium hingga setidaknya akhir tahun untuk memungkinkan setiap negara memvaksinasi setidaknya 40% dari populasinya,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan pada hari Rabu, 9 September.
“Saya tidak akan tinggal diam ketika perusahaan dan negara yang mengendalikan pasokan vaksin global dan berpikir bahwa orang miskin dunia harus puas dengan sisa vaksin,” kata Tedros.
Data memperlihatkan bahwa hampir 90% negara berpenghasilan tinggi telah memvaksinasi setidaknya 10% dari populasi mereka dan 70% negara berpenghasilan tinggi telah memvaksinasi setidaknya 40% dari populasi mereka.
“Tidak ada satu pun negara berpenghasilan rendah yang mencapai kedua target tersebut. Itu bukan salah mereka," kata Tedros.
Dalam kesempatan itu, Tedros menagih janji negara-negara berpenghasilan tinggi untuk menyumbangkan lebih dari 1 miliar dosis untuk program COVAX. Namun, realisasinya hingga kini masih kurang dari 15% dosis dari yang dijanjikan.
“Produsen telah berjanji untuk memprioritaskan COVAX dan negara-negara berpenghasilan rendah," ujarnya.
Tedros mengatakan bahwa WHO telah menyerukan kesetaraan sejak awal peluncuran vaksin. “Kami tidak ingin janji lagi, kami hanya ingin vaksinnya,” kata Tedros.
Untuk diketahui sebelumnya WHO mendesak para pemimpin dunia untuk menunda pemberian vaksin booster hingga akhir September.