Djawanews.com – Wasekjend Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin meminta pihak kepolisian bertindak tegas dengan menangkap Presiden Jokowi yang baru-baru ini telah memicu kerumunan saat kunjungan kerja (kunker) di Toba, Sumatera Utara.
Menurut Novel, tidak adil jika Habib Rizieq Shihab harus berhadapan dengan hukum usai melakukan hal yang serupa, sementara Jokowi tidak.
"Untuk tegaknya keadilan yang sudah saat rezim ini diporakporandakan maka Jokowi harus segera diproses bersama panitianya, serta semua yang terkait sebagaimana IB HRS dan semua yang terkait sudah diproses sampai saat ini mereka sudah selesai menjalani tahanan," ujar Novel, dikutip suara.com, Senin 7 Februari.
Novel Bamukmin meminta, jika Jokowi akhirnya tak ditangkap, maka Habib Rizieq Shihab juga semestinya dibebaskan. Bukan hanya itu, dia mendesak negara mengganti seluruh kerugian yang telah ditanggung sosok bersorban tersebut.
"Atau kalau Jokowi tak ditangkap, maka IB HRS harus dibebaskan dan direhabilitasi serta diganti kerugiannya baik materil maupun imateril," tuturnya.
Lebih lanjut, Novel berpendapat, presiden harusnya mendapat pengamanan ketat saat melakukan kunjungan ke suatu wilayah. Sehingga, kerumunan tersebut semestinya tak pernah terjadi.
"Masalah Jokowi dengan kerumunan dengan berbagai alasan itu cerita lama yang sudah basi karena sudah dilakukan bertubi-tubi. Padahal dengan pengamanan super ketat sangat bisa sekali karena kerumunan Jokowi sehebat hebatnya sekalipun masih jauhlah, tidak ada apanya dengan para pecinta IB HRS yang jutaan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, media sosial digegerkan dengan video Presiden Jokowi membagikan kaos di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara. Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu dinilai telah menimbulkan kerumunan di tengah kasus corona yang masih terbilang tinggi.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan, masyarakat setempat sangat bahagia dengan kehadiran Presiden Jokowi di Toba. Itulah mengapa, pihaknya sulit menghalanginya.
“Sulit ya kalau keinginan masyarakat ingin menyapa presiden,” ucap Heru.
Lebih jauh, Heru menuturkan, antusiasme masyarakat setempat tak terbendung saat pertama kali mendengar kabar kedatangan Jokowi ke Toba. Sebab, sebelumnya mantan Gubernur Jakarta itu tak pernah datang ke wilayah tersebut.
Meski demikian, Heru memastikan, sebelum Jokowi tiba di Toba, pihaknya melalui kepala wilayah telah mengingatkan rakyat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang berlaku.
“Mereka sudah diimbau sebelumnya untuk menggunakan masker oleh kepala wilayah,” kata dia.