Djawanews.com – Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertansgi) DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkapkan penyebab kelangkaan gas LPG (elpiji) 3 kilogram yang belakangan ini dikeluhkan warga. Dia mengatakan hal itu terjadi karena pemerintah mengurangi kuota gas LPG subsidi di Jakarta untuk tahun ini.
Terdapat pengurangan 1,6 persen kuota dari tahun lalu. Padahal, Pemprov DKI meminta kepada Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM untuk menambah kuota gas LPG subsidi 4 persen, namun tak dikabulkan.
"Dari awal kuota LPG subsidi untuk Jakarta di 2025 sebesar 407.555 MT, sementara realisasi penyaluran LPG di 2024 sebesar 414.134 MT," kata Hari kepada wartawan, Kamis, 30 Januari.
Berdasarkan pengecekan di lapangan, pada dasarnya penyaluran LPG di DKI Jakarta hingga saat ini masih terpantau cukup. Hanya saja, Hari mengungpap permintaan sedang tinggi.
Hari menuturkan, proses permintaan penambahan kuota LPG dalam beberapa hari terakhir terkendala karena terdapat libur panjang perayaan Isra Mi'raj, cuti bersama, dan Hari Raya Imlek.
"Sehingga untuk penyaluran tanggal merah di tanggal 27 Januari dan 29 Januari mengambil 50 persen dari alokasi minggu sebelumnya," ungkap Hari.
Sejauh ini, Pemprov DKI sudah mengantisipasi kelangkaan gas LPG, yakni menarik sebagian stok subsidi di tanggal lain untuk ditambah saat permintaan tinggi. Pengecekan di lapangan juga dilakukan secara berkala.
"Monitor ketersediaan stok di pangkalan dengan foto laporan kondisi pangkalan setiap pagi dan sore hari. Meminta Agen untuk segera menyuplai ke wilayah yang stok di pangkalan sudah kosong dan akan habis," jelas dia.