Djawanews.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta seluruh staf Perangkat Daerah (PD) di masing-masing membantu puskesmas dalam melakukan tracing kepada pasien terkonfirmasi Covid-19.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, puskesmas sedang fokus melakukan penanganan kesehatan. Apalagi, jam operasional puskesmas menjadi 24 jam non stop. Puskesmas juga sedang gencar melakukan percepatan vaksinasi di berbagai kalangan.
"Makanya kita harus bergotong royong seluruh PD saling melengkapi kebutuhan satu sama lain. Dari kebersamaan ini, mudah-mudahan Covid-19 pasti bisa kita lewati,” kata Wali Kota Eri, Selasa, 20 Juli.
Mulai hari ini, seluruh Kepala PD diminta mengirimkan nama-nama staf yang dapat bertugas melakukan tracing. Ia juga meminta nama-nama yang ditugaskan itu tidak diganti-ganti lagi. Mereka akan dilatih dan diberi pembekalan materi sebelum benar-benar terjun ke masyarakat. Sehingga, petugas tracing ini dapat fokus bertugas ke wilayah mana saja sesuai yang ditentukan oleh puskesmas.
"Nama-nama yang ditugaskan harus tetap karena nantinya, petugas tracing akan melakukan berkala yang dipantau oleh puskesmas. Saya harapkan orang-orang yang turun itu mereka yang paham. Ini untuk kepentingan masyarakat," papar dia.
"Lalu dicek oleh kepala puskesmasnya apa saja yang kurang. Kalau ada yang kurang tepat bisa langsung dilakukan revisi pada saat itu juga. Jadi temen-temen nanti titik kumpulnya adalah puskesmas. Sekali lagi mohon tugaskan stafnya yang paham dan tidak memiliki komorbid,” jelas dia.
Di samping itu, agar tracing semakin masif dan efektif, Wali Kota Eri juga meminta setiap Kepala PD bertanggung jawab pada tracing di satu puskesmas. Dia mencontohkan, misalnya Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertanggung jawab pada hasil tracing yang ada di Puskesmas Ketabang.
"Lalu Dinas PU Bina Marga bertanggung jawab pada Puskesmas Dupak dan Morokrembangan, begitu seterusnya. Ini yang namanya percepatan. Semua harus saling mendukung,” urainya.
Terakhir, ia menyampaikan pada saat warga melakukan swab antigen dan hasilnya positif, maka warga tersebut tidak diperkenankan untuk pulang ke rumah. Mereka langsung diarahkan ke tempat isolasi yang aman seperti misalnya Hotel Asrama Haji (HAH). Selanjutnya, keluarga maupun kontak erat pasien itu wajib dilakukan tes swab antigen secepatnya.
“Itu saya benar-benar minta tolong kepada panjenengan semua, kepala puskesmas, camat maupun lurah. Supaya tidak semakin menyebar kemana-mana penularannya karena varian delta ini sangat cepat sekali. Ini langkah kita harus kompak dan jadi satu, itu yang saya harapkan,” pungkasnya.