Djawanews - Wali Kota Makassar, Ramdhan “Danny” Pomanto punya mimpi besar untuk pendidikan warganya. Dia sudah mempersiapkan serius konsep pendidikan 'out of the box' yang bakal diterapkan kepada pelajar Makassar.
Sembilan tahun merdeka belajar dan hibridisasi pendidikan adalah dua konsep yang akan diterapkan Danny ke depannya. Hal ini berangkat dari banyaknya anak yang terdata tidak mengenyam pendidikan karena keterbatasan daya serapan sekolah.
Dari data yang dimiliki wali kota, ada 24 ribu anak terancam putus sekolah di tingkat SD. Dan 33 ribu di tingkat SMP karena ketimpangan dan ketidaksesuaian jumlah SMP dan SD yang tersedia.
Saat ini SMP yang tersebar di Kota Makassar sebanyak 55 sekolah. Sementara, SD sebanyak 314 sekolah. Dengan kapasitas untuk SD sebesar 105.504 bangku, SMP sebanyak 47.570 bangku.
"Jadi konsep kasarnya ini kita buat sekolah yang bisa menampung semua anak-anak yang terancam ini. Kita bisa pakai alam untuk mengajar anak-anak kita. Kita bisa pakai Benteng Rotterdam kita buatkan bangku-bangku yang bisa dibongkar pasang. Kita buatkan juga nanti tambahan kelas di setiap SD dan SMP,” ucap Danny seperti dilansir dari laman Pemkot Makassar, Kamis (13/5/2021).
Dia yakin idenya ini akan disambut baik para pelajar. Soalnya akan membuat peserta didik jadi bersemangat dalam belajar dan lebih banyak mengenal hal-hal baru.
"Saya tidak mau main-main. Ini revolusi nomor satu ku untuk pendidikan. Buat sekolah alam belajar di alam, belajar online tiga hari offline tiga hari, ini baru namanya hibridisasi. Apalagi masa pandemi ini kita butuh tempat terbuka," paparnya penuh keyakinan.
“Kita lihat penyempurnaan konsep ini dari dinas pendidikan minggu depan, saya akan launching nanti,” pungkasnya.