Djawanews.com – Kabar terbaru, volume miras (minuman keras) yang bisa masuk ke Indonesia dari luar negeri telah ditingkatkan oleh pemerintah.
Pada mulanya volume miras yang diperbolehkan masuk ke Indonesia dari luar negeri adalah 1.000 mililiter (ml) atau 1 liter dan kini telah dirubah menjadi 2.250 ml atau 2,25 liter.
Perubahan volume minuman keras itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2021 tentang Kebijakan Pengaturan Impor.
Pada Pasal 53 huruf d dijelaskan ketentuan pengadaan minuman beralkohol yang berasal dari impor di aturan sebelumnya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
“Ketentuan mengenai pengadaan Minuman Beralkohol yang berasal dari impor sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 493) yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 Tahun 2019 tentang Perubahan Keenam atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 341), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,” bunyi pasal tersebut.
MUI Menentang Keras Aturan Volume Miras Masuk Indonesia Ditingkatkan
Namun, pada lampiran XXIII Nomor 128 ada kategori pengecualian untuk barang bawaan penumpang untuk dikonsumsi sendiri.
“Paling banyak 2.250 ml (dua ribu dua ratus lima puluh mililiter) per orang,” bunyi lampiran tersebut.
Batasan ini lebih tinggi dibanding aturan sebelumnya yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2014. Dalam aturan ini, batasan minuman alkohol untuk dikonsumsi sendiri yakni 1.000 mililiter.
“Setiap orang dilarang membawa minuman beralkohol dari luar negeri sebagai barang bawaan, kecuali untuk dikonsumsi sendiri paling banyak 1.000 ml (seribu mililiter) per orang dengan isi kemasan tidak kurang dari 180 ml (seratus delapan puluh mililiter,” bunyi Pasal 27.
Sebelumnya, MUI telah berulang kali menyoroti soal ketentuan peningkatan jumlah impor Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA). Menurut MUI, aturan tersebut cenderung memihak kepentingan wisatawan asing.
“Permendag mengenai impor minuman alkohol (Minol) yang disahkan tersebut cenderung memihak kepentingan wisatawan asing, serta merugikan anak bangsa dan pendapatan negara,” kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis, dalam keterangan tertulis di situs resmi pada Senin, 08 November.
Peraturan di atas mengubah ketetapan sebelumnya yaitu Permendag Nomor 20 Tahun 2014 mengenai izin impor MMEA dengan batas maksimal 1.000 ml menjadi sebanyak 2.250 ml atau 3 botol @750 ml.
Menurut Cholil, ketetapan Permendag sebelumnya sejalan dengan kebijakan Menteri Keuangan yang memberikan pembebasan bea masuk, cukai, dan pajak dalam rangka impor hanya untuk 1 liter MMEA.
Jadi menurut anda mengenai kebijakan volume miras yang masuk ke Indonesia ditingkatkan ini bagaimana? Apakah benar-benar akan menguntungkan Indonesia atau membuat masalah baru ke depannya?
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.