Djawanews.com – Nama Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sempat viral di media sosial karena menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan “Menteri Penjahit”.
"Pada waktu PPKM Darurat Banjarnegara zona merah. Tapi, setelah ada instruksi Mendagri dan dijabarkan Pak Menteri Penjahit itu, Luhut Penjahit itu saya laksanakan instruksinya," kata Budhi, dalam potongan video berdurasi 1 menit 26 detik yang viral di media sosial.
Atas ucapannya tersebut, Budhi menyampaikan permohonan maaf kepada Luhut. Ia tidak menghapal nama dari koordinator penanganan COVID-19 di Indonesia itu.
"Mohon maaf kemarin saya menyebut ‘Menteri Penjahit’, karena saya tidak hafal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan," ujarnya lewat akun Instagram resmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Senin, 23 Agustus.
Budhi mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menghina. Ia menjelaskan bahwa itu hanya kesalahan melafalkan.
"Mohon maaf karena tidak hafal, jadi disingkat yang mudah. Tapi, saya tidak punya tujuan menghina apa pun, karena sebisa saya bicara," ucapnya.
"Sekali lagi kami mohon maaf kemarin yang saya sebut ‘Pak Penjahit’, karena saya tidak hafal semuanya. Mohon Bapak Menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara," imbuhnya.
Selain itu, Budhi juga menyampaikan permohonan maafnya kepada warga Batak bermarga Panjaitan.
"Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut 'Penjahit' karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli. Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan," paparnya.
"Jadi saya mohon maaf. Demi Allah, saya tidak pernah punya niat menghina orang lain, apabila dianggap menghina, saya siap dikutuk apa pun juga," pungkasnya.