Djawanews.com – Beredar kabar di media sosial, seorang guru di salah satu sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Banjarmasin menganiaya muridnya hingga mengalami patah tulang.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina meminta sekolah PAUD menggunakan CCTV untuk mengawasi pembelajaran sebagai upaya mencegah terjadinya penganiayaan terhadap anak.
Menurut laporan, anak yang dianiaya tersebut mengalami patah tulang di selangka bahunya. Kini, anak tersebut diberi minum obat penahan sakit dosis tinggi.
“Penganiayaan itu sudah terjadi sekitar tiga bulan lalu dan baru ketahuan sekarang setelah viral,” ucap Ibnu Sina, Selasa kemarin.
Ia menuturkan jika semua PAUD menggunakan CCTV, hal tersebut mampu mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak didik.
“Kita terus berupaya memberikan pembinaan kepada lembaga pendidikan khususnya di tingkat PAUD,” katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin sudah memiliki pengawas.
Sehingga ia mengatakan pula, jika ada yang menemukan kekerasan terhadap anak didik, agar segera melaporkan ke Disdik setempat atau ke lembaga terkait.
Ibnu Sina berharap kejadian serupa tidak terulang kembali sehingga perlu adanya tindakan tegas terhadap oknum guru PAUD tersebut.
Ia mengatakan saat ini proses hukum terhadap pelaku penganiayaan sudah berjalan dan ditangani oleh Polda Kalsel dan lembaga terkait.
Ia juga menyesalkan kejadian penganiayaan yang terjadi kepada anak yang masih berusia dini tersebut.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga dan pihak terkait sebagai upaya untuk mengawasi proses hukum demi keadilan bagi keluarga korban.