Djawanews.com – Paus Fransiskus (88) dilaporkan dalam kondisi stabil sepanjang hari Rabu (6/3) dalam perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia. Paus telah berjuang melawan pneumonia ganda selama hampir tiga minggu, belum sepenuhnya pulih, tetapi kondisinya menunjukkan perkembangan positif.
Dalam buletin kesehatan yang relatif optimis, Vatikan mengatakan Paus telah melakukan beberapa pekerjaan dan menghabiskan sebagian besar hari di kursi berlengan, dikutip dari Reuters 6 Maret.
Diketahui, terakhir kali Vatikan menyatakan bahwa Paus telah dapat bekerja adalah pada tanggal 27 Februari
Namun, dokter yang merawatnya menegaskan prognosisnya "dijaga", yang berarti ia belum keluar dari bahaya.
Vatikan juga mengatakan, Paus Fransiskus dihubungkan kembali ke ventilasi mekanis non-invasif semalam setelah dilepas pada siang hari, menggarisbawahi kesulitannya yang berkelanjutan dalam menghilangkan penyakit berbahaya tersebut.
Ketika ia tidak menggunakan ventilator mekanis, yang mendorong udara ke paru-paru dan tidak mengharuskan pasien dibius, Paus menerima aliran oksigen tinggi melalui selang hidung kecil di bawah hidungnya.
Untuk pertama kalinya sejak 24 Februari, Vatikan mengatakan Paus telah menelepon paroki Katolik di Gaza, yang telah sering dilakukannya selama perang Israel-Hamas.
Sebelumnya, Paus Fransiskus menderita apa yang digambarkan Vatikan sebagai dua episode "insufisiensi pernapasan akut" pada hari Senin, tetapi tidak pernah mengalaminya lagi sejak saat itu.
Paus tidak terlihat di depan umum sejak masuk rumah sakit, ketidakhadirannya yang terlama sejak kepausannya dimulai 12 tahun lalu. Dokternya belum mengatakan berapa lama perawatannya akan berlangsung.
Penyakitnya menyebabkan ia telah melewatkan sejumlah acara Gereja, termasuk kebaktian pada Hari Rabu yang dikenal sebagai Rabu Abu, yang menandai dimulainya periode 40 hari menjelang Minggu Paskah yang biasanya Ia pimpin.
Sebagai gantinya, Kardinal Angelo De Donatis memimpin kebaktian.
"Kami merasa sangat bersatu dengannya saat ini," kata Kardinal De Donatis kepada jemaat di sebuah gereja di Roma.
"Kami berterima kasih kepadanya karena mempersembahkan doa dan penderitaannya demi kebaikan seluruh Gereja dan seluruh dunia," tambahnya.
Vatikan mengatakan Paus Fransiskus juga telah mengambil bagian dalam kebaktian Rabu Abu di kamar rumah sakitnya.
Paus Fransiskus telah mengalami beberapa kali sakit selama dua tahun terakhir dan rentan terhadap infeksi paru-paru, karena Ia memiliki riwayat radang selaput dada sebelumnya dan sebagian paru-parunya telah diangkat.
Pneumonia ganda adalah infeksi serius pada kedua paru-paru yang dapat meradang dan meninggalkan bekas luka, sehingga menyulitkan pernapasan.