Djawanews- Ketua DPP PPP Achmad Baidowi kahwatir Susilo Bambang Yudhoyono tertular pola pikir Wamenkumham Denny Indrayana. Awiek menantang SBY untuk membuktikan sejumlah poin sentilan yang ditulis dalam buku "Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi".
Awiek mempertanyakan sejumlah hal yang disorot SBY ke Jokowi seperti isu penjegalan Anies Baswedan sebagai capres, dukungan atau endorsement ke capres tertentu, hingga upaya peninjauan kembali (PK) KSP Moeldoko di MA soal hasil KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Ya kalau ada bukti-bukti silakan saja disampaikan. Ini kan jangan sampai karena satu rumpun dengan Denny Indrayana, terus sama pola pikirnya, ketularan, kan sayang gitu," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/6).
Awiek meminta para politikus di Indonesia tidak gemar menyuguhi informasi yang masih sumir kepada masyarakat lantaran menurutnya mampu merusak demokrasi.
"Kalau semuanya berdasarkan rumor, bahaya negara ini, pak," ujarnya.
Di sisi lain, Awiek tetap menghargai karya kontemplasi atau hasil pemikiran SBY yang telah dituangkan dalam sebuah buku itu. Namun, ia juga menilai tidak ada yang terlalu istimewa dari buku SBY kali ini. Menurutnya, buku itu diasumsikan memiliki tendensi ke politik karena ditulis oleh seorang politikus dan mendekati tahun pemilu.
SBY sebelumnya menuliskan pandangan yang dijadikan buku berjudul "Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi". Cover buku itu didominasi warna merah dan hitam.
Dalam bukunya, Presiden ke-6 RI itu menyinggung banyak hal yang berkaitan dengan dugaan keikutsertaan Jokowi di Pilpres 2024.
Mulai dari isu penjegalan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres), dukungan atau endorsement ke capres tertentu, hingga upaya peninjauan kembali (PK) KSP Moeldoko di Mahkamah Agung (MA) soal hasil Kongres Luar Biasa Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan buku setebal 24 halaman itu hanya untuk konsumsi para kader sehingga tidak diperjualbelikan secara umum.