Djawanews.com – Partai Demokrat menjelaskan bahwa kader Partai Gerindra Sandiaga Uno tidak memenuhi kriteria mereka menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menilai Sandi yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) bukan tokoh perubahan untuk diusung.
"Kalau Pak Sandiaga Uni kan bukan tokoh perubahan, tapi tokoh kolaborator. Jadi agak sulit diterima akal sehat, Pak Sandiaga Uno masuk dalam tokoh perubahan," kata Andi Senin (6/3).
Andi mengatakan Demokrat ingin sosok pendamping Anies ini mendukung perubahan. Selain itu, kata Andi, kandidat cawapres dari Koalisi Perubahan juga harus punya elektabilitas moncer.
"Prinsipnya, kita mau menang dengan elektabilitas. Kedua, juga tokohnya harus tokoh perubahan," ujarnya.
Wacana Sandiaga menjadi pendamping Anies Baswedan muncul dari salah satu kader PKS Andy Azizi. Namun, Andy menyebut keputusan tetap berada di tangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Bahkan kami itu membuka peluang kepada Sandiaga Uno, di PKS ini dinamika-dinamika itu terjadi," kata Andy, Rabu (1/3).
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menilai Sandi masuk dalam kriteria cawapres pendamping Anies. Menurutnya, Sandi memiliki pengalaman bertarung bersama Anies di Pilkada DKI 2017 lalu.
"Ya (Sandi) masuk karena dia dulu pernah berpasangan di (Pilgub) DKI. Dan karena tugas-tugas yang lain, yang berbeda, itu kemudian berpisah. Pak Anies melanjutkan sebagai gubernur, Pak Sandi kemudian ikut di dalam pencapresan (2019) sebagai wakil presiden," kata Syaikhu.
Sandi juga sudah buka suara soal wacana PKS yang ingin menjodohkan dirinya dengan Anies di Pilpres 2024. Ia menyerahkan keputusan ini kepada partainya.
"Pimpinan partai politik sekarang sedang konsolidasi. Saya tentunya sangat mempercayai apapun keputusannya yang terbaik untuk NKRI ke depan," kata Sandi dalam keterangan tertulis, Minggu (5/3).
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.