Djawanews.com – Tiga orang berinisial MA, DS dan RG diringkus Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok karena merusak besi penahan Jalan RE Martadinata dari Sungai Japat ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Putu Kholis Aryana menerangkan penangkapan tersebut berawal dari personelnya yang melihat sekelompok orang menaikkan besi di tempat kejadian perkara (TKP) sewaktu memantau kegiatan anti premanisme di wilayah hukum Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kemudian melihat sekelompok orang sedang menaikkan besi di TKP dari dasar kali ke darat menggunakan kapal yang terbuat dari 'styrofoam'," ujar Kholis dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/6).
Kronologis Kejadian Perusakan Besi Penahan Jalan
Berdasarkan keterangan tersangka, besi-besi itu digergaji lalu dipukul-pukul menggunakan palu hingga terlepas dari rangkaiannya.
"Setelah berhasil dinaikan, (besi curian) rencananya dijual kepada penadah dengan harga Rp4.500 per kilogram," jelasnya dikutip Dajwanews dari Merdeka.com.
Menurut Kholis, tersangka mengakui sudah dua kali melakukan perbuatan tersebut. Padahal besi-besi tersebut gunanya menahan Jalan RE Martadinata dari aliran air Kali Japat agar jalan tetap kokoh.
Apabila besi-besi penyanggah tidak ada maka akan berpotensi terjadi longsor karena beban muat truk tidak tertahan dan imbas aliran air sehingga mengakibatkan terputusnya jalan.
- Berita Kriminal: Menolak Beri Jatah Preman, Penjual Sate Dikeroyok dan Kena Bacok di Bogor
- Berita Kriminal: Cabul! Polisi Bekuk Pria di Langsa yang Sodomi Anak Tetangganya Usia 3 Tahun
- Berita Kriminal: Polisi Amankan Pria yang Lempar Molotov ke Pospol Kolong Tol Jatiwarna, Diduga Berkaitan dengan Isu Wadas
Jika jalan terputus, proses distribusi barang dari dan menuju pelabuhan berpotensi terhambat. Selain itu, akses pemasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTU) Tanjung Priok juga berpotensi menjadi tidak lancar.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok mengatakan para tersangka sudah dibawa ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama sejumlah barang bukti untuk diperiksa secara intensif.
Adapun barang buktinya, yaitu satu palu, satu besi ukuran kurang lebih tiga meter, dan satu perahu yang terbuat dari "styrofoam".
Para tersangka dikenakan pidana pencurian dengan pemberatan (Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana/ KUHP) dan/atau kejahatan terhadap ketertiban umum (Pasal 170 KUHP) dan/atau tindak pidana perusakan (Pasal 406 KUHP).