Djawanews.com – Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit saat mengikuti aksi unjuk rasa menolak Revisi Undang-Undang (RUU) TNI di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, Maret. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Aidan, Rafi Raditya, dan Ghifari Rizky Pramono.
Menurut Koordinator Bidang Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Muhammad Bagir Shadr, Aidan dan Raditya dibawa ke Rumah Sakit Pelni Slipi, sedangkan Rizky Pramono dirawat di Rumah Sakit Tarakan.
“Aidan dan Radit (dilarikan) ke Rumah Sakit Pelni. (Sedangkan) Moni di Rumah Sakit Tarakan,” kata Bagir kepada wartawan, Jumat 21 Maret.
Bagir menjelaskan kepala Aidan terluka saat memasuki area Gedung DPR setelah salah satu pagar berhasil dijebol massa. Sementara Rizky Pramono mengalami luka di engselnya usai kakinya terinjak-injak.
"(Untuk) Radit badannya dipukulin, kepala juga kena (terluka)," ungkapnya.
Belum diketahui Raditya dan Rizky Pramono terluka karena polisi atau bukan. Namun, Bagir memastikan ketiganya terluka saat demonstrasi berakhir ricuh.
"Ketiganya sudah dibawa walinya dan keluar RS ya," jelasnya.
Bagir menceritakan massa aksi telah menyampaikan aspirasinya secara damai dan tertib. Namun, tidak ada perwakilan dari DPR maupun pemerintah yang mau menemui peserta aksi.
Oleh karena itu, massa mencoba masuk ke dalam Gedung DPR dengan menjebol pagar.
"Setelah ada pagar yang jebol, akhirnya kami berniat masuk secara damai. Tidak pernah ada niat untuk merusak, apalagi berperang dengan polisi," ucap Bagir.
"Namun, baru saja kami mulai masuk, mereka langsung menghujani kami dengan pentungan dan pukulan," ujar Bagir.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyebut empat anggota polisi terluka saat mengamankan demonstrasi tolak RUU TNI.
"Di tengah aksi yang memanas, empat anggota kepolisian mengalami luka bakar akibat ledakan petasan peluncur," kata Susatyo.
Mantan Kapolres Bogor Kota ini menjelaskan pihaknya telah mengimbau massa agar tetap tertib dan tidak anarkis ketika berunjuk rasa. Namun, situasi di lapangan memanas.
"Selain merusak fasilitas umum, massa juga menutup akses jalan tol di sekitar DPR RI, menyebabkan kemacetan panjang. Situasi semakin tidak terkendali ketika massa mulai merangsek mendekati gedung parlemen," jelasnya.