Djawanews.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan tidak ada lagi penggunaan istilah Orde Lama dalam penulisan ulang sejarah Indonesia. Alasannya, istilah tersebut dinilai tidak pernah digunakan secara resmi oleh pemerintahan pada masa itu.
Fadli Zon menjelaskan bahwa istilah Orde Lama merupakan konstruksi para sejarawan, bukan sebutan resmi dari pemerintahan era Presiden Soekarno. Sementara itu, istilah Orde Baru memang sengaja digunakan oleh pemerintahan Presiden Soeharto untuk menandai perubahan rezim.
"Kalau kita lihat istilah Orde Lama, pemerintahan Orde Lama, tidak pernah menyebut dirinya Orde Lama. Kalau Orde Baru, memang menyebutnya adalah Orde Baru," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 26 Mei.
Dia mengklaim, penghapusan istilah dengan diganti kata baru dilakukan agar perpektif yang digunakan dalam penulisan sejarah baru Indonesia lebih netral.
"Jadi sebenarnya itu juga perspektif yang kita ingin membuat lebih inklusif, lebih netral," kata Fadli.
Dalam paparannya saat rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR, Fadli menyampaikan ada 11 judul jilid sejarah yang sedang ditulis ulang oleh pemerintah.
Dari 11 judul tersebut, hanya ada judul Orde Baru dan Era Reformasi. Sedangkan sejarah sebelum Orde Baru diberi judul Masa Bergejolak dan Ancaman integrasi.