Kerusuhan di Papua diduga ditunggangi oleh pihak yang memiliki jaringan internasional.
Beberapa waktu terakhir, Papua mengalami gejolak yang berakibat pada demo dan kerusuhan. Dari penyelidikan yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia, mucul adanya dugaan bahwa kerusuhan di Papua ditunggangi oleh kelompok tertentu. Kelompok ini juga diduga memiliki hubungan dengan jaringan internasional.
Hasil penyelidikan kerusuhan di Papua diungkapkan oleh Tito Karnavian
Hasil penyelidikan diungkapkan Tito seusai acara HUT Polwan ke-71 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (1/9). Berdasarkan penyelidikan intelijen, pihak asing diduga terlibat dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua.
Dalam penyelidikan tersebut, Polri telah berkoordinasi dengan para stakeholder, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk menyikapi keterlibatan pihak asing tersebut.
“Ada, ada (keterlibatan pihak asing). Kita tahulah kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional. Jadi kita harus menanganinya memang di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu dan jaringan intelijen,” ujar Tito.
Kepala Divisi Humas Kepolisian RI (Polri) Irjen Muhammad Iqbal juga mengatakan hal yang sama. TNI-Polri beserta stakeholder terkait sedang berusaha memetakan sejauh mana keterlibatan asing. Penanganan secara komprehensif memang diperlukan untuk masalah ini.
“Ini kan penanganannya harus komprehensif. Ini sedang kami petakan. Pihak kami, jaringan intelijen dengan beberapa lembaga terkait, sudah bekerja. Intinya, kami tidak bisa juga menyampaikan seluruhnya di sini. Ini diplomasi antarnegara,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto juga sempat mengatakan bahwa ada kelompok yang menunggangi kerusuhan. Hal tersebut ia ungkapkan seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dilansir dari detik.com, Wiranto mengatakan bahwa pihak-pihak tersebut mencoba mencari keuntungan.
“Pada saat kita menerima laporan dari Kapolri dan Panglima, kerusuhan ini ada yang nunggangi, ngompori, provokasi. Ada yang sengaja kekacauan,” ujar Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (30/8).
Wiranto juga sempat ditanya mengenai pihak mana yang disebut Wiranto mencari keuntungan dari kerusuhan di Papua. Ia menjelaskan bahwa pihak tersebut diduga LSM di luar negeri. “Pihak luar itu rata-rata justru dari LSM nya,” kata Wiranto.
Sebelumnya, pada hari Kamis (29/8/2019), ribuan warga menggelar aksi unjuk rasa memprotes tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Namun tindakan anarkis terjadi dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Massa melakukan pembakaran dalam aksinya. Mereka membakar ruko, kantor pemerintah, bahkan membakar kendaraan. Kondisi tersebut menyebabkan aktivitas di Kota Jayapura lumpuh total.
Kontak senjata juga sempat mewarnai kerusuhan di Papua. Kontak senjata terjadi antara aparat dengan kerumunan massa yang berunjuk rasa di wilayah Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019). Seorang personel TNI gugur dan lima personel Polri dilaporkan terluka saat terjadinya insiden tersebut.