Djawanews.com – Pembicaraan mengenai aksi pawang hujan Rara Istiani Wulandari di perhelatan MotoGP Mandalika belum juga usai. Bahkan tidak sedikit pihak yang menyebut apa yang dilakukan Rara sebagai perbuatan musyrik.
Namun berbeda dengan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq. Menurutnya, aksi yang dilakukan Rara adalah ilmu yang disebut spiritual bukan sesuatu yang bisa diigolonggkan sebagai hal musryik.
“Musyrik tidak seperti itu,” kata kata Gus Muwafiq dalam kanal YouTube BBS Kemranjen, dikutip dari hops.id, Kamis 24 Maret.
Bahkan Gus Muwafiq menyamakan apa yang dilakukan Rara seperi pawang yang bisa menjinakkan hewan-hewan buas.
”Bahwa manusia memiliki usaha. Misalnya berlindung dari harimau, manusia membuat senapan. Berlindung dari gempa membuat fondasi, berlindung dari hujan ya membuat ilmu pawang,” ujarnya.
Dia pun menyebut jika memang untuk mengendalikan hujan ada ilmunya. Tidak seharusnya semua hal, sebutnya, bisa dikatakan musryik apalagi sesuatu yang ada ilmunya.
“Untuk anti hujan ya butuh ilmu anti hujan dong. Kalau semuanya tiba-tiba dikatakan musyrik, menanam padi untuk survive (bertahan hidup) adalah musyrik juga. Karena lebih percaya pada padi daripada Allah,” ujarnya.
Dia pun mengaku tak mempermasalahkan jika ada yang menganggap aksi Rara sebagai perbuatan musryik.
“Ya nggak apa-apa udah. Kalau dia bilang musyrik, suruh dia datang dan suruh berdoa, hujan enggak itu. Suruh dia berdoa di situ. Kalau masih hujan, berarti doanya tidak manjur. Gitu aja,” terangnya.
Namun, Gus Muwafiq meminta kepada semua orang untuk lebih bijaksana dan tak menganggap semua yang seperti dilakukan Mbak Rara adalah sebuah kemusyrikan.
“Mandalika butuh tidak hujan, maka adanya itu ya suruh gunakan itu. Yang bijaksanalah dengan ilmu. Jangan semua ilmu kemudian disebut musyrik,” papar Gus Muwafiq.
Gus Muwafik menyebut apa yang dilakukan Rara itu adalah ilmu spiritual atau ilmu mensiasati hujan. Menurutnya, untuk menurunkan hujan dan supaya tidak turun hujan memang ada ilmunya.
“Itu namanya spiritual,” ungkapnya.