Djawanews.com - Seorang mantan polisi wanita yang sedang hamil, dibunuh dengan sadis oleh kelompok Taliban. Bahkan pembunuhan ini dilakukan di depan suami dan anak-anak polwan itu.
Nama polisi itu adalah Banu Negar. Dia dipukuli dan akhirnya dibunuh oleh Taliban setelah gerilyawan menyerbu rumahnya di Firozkoh, tujuh jam di sebelah barat Kabul, seperti dilaporkan The New Zealand Herald, Senin 6 September.
Tiga pria bersenjata tiba di rumah itu pada Sabtu, 4 September dan menggeledahnya sebelum mengikat anggota keluarga itu, kata kerabat. Para penyusup terdengar berbicara bahasa Arab, kata seorang saksi mata.
Foto yang beredar di media sosial, yang diambil oleh anggota keluarga, menunjukkan darah berceceran di dinding. Sedangkan wajah Negar terlihat luka-luka. Foto lain menunjukkan dua obeng berlumuran darah.
Negar pernah bekerja sebagai petugas polisi tetapi baru-baru ini bekerja di penjara setempat.
Taliban membantah membunuh Negar, yang sedang hamil delapan bulan. Tetapi berbagai sumber mengkonfirmasi kepada BBC bahwa kelompok itu telah memukuli dan menembaknya hingga mati di depan suami dan anak-anaknya pada hari Sabtu.
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujaheed membantah keterlibatan kelompok itu dalam serangan itu dan mengatakan mereka sedang menyelidiki.
"Kami mengetahui insiden itu dan saya memastikan bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung," katanya.
Dia mengatakan pembunuhan Negar adalah karena "permusuhan pribadi atau sesuatu yang lain" dan Taliban telah mengumumkan amnesti bagi warga Afghanistan yang telah bekerja untuk pemerintah sebelumnya atau dengan pasukan sekutu.