Djawanews.com – Kediaman keluarga Sri Lungdiyanti (80) warga Desa Surokidul RT 3 RW 02 Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, masih berselimut duka. Anak kelimanya, Panca Widia Nursanti (46) merupakan salah seorang korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Jakarta, Sabtu (9/1).
"Panca Widia Nursanti suka pulang saat libur. Kadang-kadang satu keluarga. Kadang-kadang sama suaminya. Kadang-kadang sendiri. Terakhir pulang itu kemarin tanggal 22 Desember, tapi pulang (ke Pontianak) sendiri," tutur Sri Lungdiyanti dikutip dari Pantura Post.
Di tempat yang sama, adik ipar Panca Widia, Bayu Wisnuaji (45) mengungkapkan pesan terakhir sang kakak hanya melalui status WhatsApp yang ia unggah di hari kejadian. Hingga kini pesan yang masuk melalui kontak Panca Widia pun masih centang satu.
“Mba Widia itu bikin status WA, ‘Kok blm boarding juga sie.. Nak mundur brp lama lagi?’ Itu status WA dia yang terakhir,” katanya.
"Setelah lihat kabar di TV ada pesawat jatuh, mba Widia di-WA ceklis atau centang satu. Saat malam harinya kontak dengan keluarga yang di Pontianak. Kalau keluarga di Tegal cuma memastikan dari data manifest pesawat," lanjut Bayu Wisnuaji masih menanti keberadaan kakak iparnya itu.
Simak terus update seputar Sriwijaya Air SJ-182. Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.