Djawanews - Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Jagorawi KM 19B. Tiga mobil terguling. Ada korban yang terjempit bodi mobil dan butuh penanganan segera. Tapi kondisi jalanan macet.
Tim SAR Jasa Marga sudah ada di lokasi. PJR Korlantas juga turun ke jalan untuk merekayasa arus lalu lintas di area kecelakaan. Tapi mereka kewalahan.
Basarnas lalu ditelepon untuk meminta bantuan personel dan evakuasi udara para korban. Begitu mendapat perintah, Hellly Rescue (HR) 3605 dan HR-3604 langsung terbang dari Pangkalan TNI-AU Atang Senjaya menuju ke lokasi.
HR-3604 landing di area yang sudah disiapkan untuk menurunkan peralatan ekstrikasi membantu mengevakuasi korban yang terjebit body mobil, lalu take off lagi.
Tak berselang lama, HR-3605 landing. Satu korban dengan luka berat berhasil dievakuasi. Korban dimasukan ke helicopter lalu terbang menuju RS Polri sebagai rujukan penanganan korban lebih lanjut. Tak lama, giliran HR-3605 yang landing. Korban satu lagi yang terluka parah dievakuasi. Sementara korban luka ringan, dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Tenang dulu, itu bukan kejadian sebenarnya. Melainkan simulasi dengan kondisi yang didesain hampir mirip peristiwa nyata.
"Penanganan kecelakaan di jalan raya, khususnya jalan tol menjadi perhatian kita semua. Simulasi ini wujud kesiapsiagaan kami jika terjadi kecelakaan atau kedaruratan di jalan tol yang padat kendaraan, maka opsi operasi SAR melalui udara sangat diperlukan dalam rangka mempersingkat response time dan memperbesar golden hour terhadap keselamatan korban kecelakaan," terang Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi, 10 Mei lalu.
Sebelumnya, simulasi juga digelar di Jalan Tol Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) kilometer 40 B. Pukul 08.00 WIB diawali dengan kecelakaan sebuah mobil sedan akibat pecah ban. Mobil kehilangan kendali, menabrak pembatas jalan, hingga naik ke separator jalan tol. Dua korban mengalami luka ringan, dan satu korban mengalami luka berat dan terjepit pada dashboard mobil.
Petugas PJR merapat ke lokasi dan melaksanakan sterilisasi area serta rekayasa lalu lintas. Sementara tim rescue Jasa Marga dengan peralatan ekstrikasi bergegas memberikan pertolongan kepada korban. Dua korban mengalami luka ringan mendapatkan penanganan medis, selanjutnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sementara satu korban luka berat harus ekstra hati-hati penangannya karena kondisinya sadar, terluka parah, dan terjepit dasboard mobil. Para rescuer membongkar body mobil menggunakan peralatan ekstrikasi.
Tim SAR kemudian meminta bantuan evakuasi medis melalui udara. Home base ATS menggerakan Hellly Rescue (HR) 3605. Helikopter jenis Doulphin itu terbang dengan peralatan dan perlengkapan lengkap dengan petugas medisnya. BCC juga menghubungi RS Yarsi karena rumah sakit tersebut dilengkapi helipad untuk landing helikoper sekaligus penanganan medis lebih lanjut.