Djawanews.com – Lembaga survei Charta Politika merilis survei terbaru yaitu Ganjar Pranowo mendominasi pilihan publik Jateng sebagai capres dengan perolehan 71,5 persen. Calon-calon potensial lainnya jauh tertinggal. Ketua DPP PDIP Puan Maharani misalnya, elektabilitasnya masih di kisaran nol koma.
Rinciannya, jika menggunakan simulasi 10 nama di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo unggul telak 71,5 persen. Kemudian di peringkat dua teratas ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 7,6 persen, lalu diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 6,2 persen. Calon lainnya di bawah 3 persen.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 2,3 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,6 persen, Menparekraf Sandiaga Uno 1,3 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 1,1 persen, Ketua DPR Puan Maharani 0,8 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,8 persen, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 0,1 persen. Sisanya tidak tahu/tidak jawab 6,9 persen.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul sebelumnya menyebut, meski elektabilitas Ganjar tinggi, Gubernur Jawa Tengah itu tidak akan menang di provinsi asalnya, seandainya bukan maju diusung PDIP.
"Ini kita bicara umpama ya, saya tidak ingin mendahului. Umpamanya Pak Ganjar tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan, tidak dapat rekomendasi (capres) dari PDIP, lalu dicalonkan partai lain, saya pastikan di Jawa Tengah tidak akan dapat 30 persen. Pasti kegulung. Kalau dia dapat 30 persen saja, sudah hebat," ujar Bambang ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 12 Juli.
Menurut Bambang, pengaruh PDIP sangat kuat di Jawa Tengah. Ia memastikan siapa pun calon yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 akan menang di Jawa Tengah.
"Kenapa Pacul bisa ngomong begitu? karena infrastruktur kami sudah siap. Kalau bahasa menterengnya, infrastruktur tempur kita sudah siap," kata Ketua Komisi III DPR RI itu.
Jawa Tengah selama ini memang dikenal sebagai salah satu daerah yang menjadi 'kandang banteng'. Jawa Tengah juga merupakan lumbung suara yang menjadi penentu kemenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam dua pemilu sebelumnya.
Pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf unggul telak sebesar 77,26 persen atau 16,7 juta suara dengan kemenangan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Sementara pesaingnya hanya memperoleh 22,74 persen atau 4,9 juta suara.
Dalam survei Charta Politika terlihat, elektabilitas PDIP mencapai 43,1 persen di Jawa Tengah. Kemudian diikuti PKB 12,6 persen, dan Partai Golkar 7,7 persen, serta PPP 5,0 persen. Sisanya di bawah 5 persen.
Survei Charta Politika ini dilakukan pada 24-30 Juni 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden per provinsi dan margin of error (MoE) +/- 2,83 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.