Djawanews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan sebanyak 16 kelurahan di empat kecamatan di Kota Palangka Raya terdampak banjir hingga Senin, 11 Desember. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Kahayan dan Rungan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi merincikan 16 kelurahan terdampak banjir tersebut.
"Dari 30 kelurahan ada 16 kelurahan yang terdampak banjir, seperti Kelurahan Banturung, Tumbang Tahai, Marang, Tangkiling, Palangka, Bukit Tunggal, Petuk Katimpun, Tumbang Rungan, Pahandut Seberang, Pahandut, Tanjung Pinang, Langkai, Danau Tundai, Kameloh Baru, Bereng Bengkel dan Kalampangan," kata Heri di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa 12 Desember, disitat Antara.
Untuk kondisi terakhir, kata dia, ada penurunan tinggi air banjir antara 7-15 sentimeter pada sejumlah kelurahan, kecuali di wilayah kelurahan Danau Tundai yang kondisi air masih bertahan.
"Untuk Kelurahan Kameloh Baru, Bereng Bengkel, Kalampangan dan Danau Tundai, kondisi air bertahan dampak dari pasang air laut di wilayah Pulang Pisau, sehingga penurunan debit air di wilayah kelurahan-kelurahan tersebut akan lambat," ucapnya.
Heri juga menginformasikan dari 16 kelurahan sebanyak dua kepala keluarga, dua rumah, dan total delapan jiwa yang terendam banjir. Mereka berada di Kelurahan Danau Tundai yang saat ini kondisi air bertahan dan belum ada tanda-tanda mengalami penurunan.
"Sedangkan kelurahan lainnya belum ada warga yang rumahnya terendam air akibat bencana banjir dari luapan sungai yang berada di sekitar pemukiman tersebut," ungkap Heri.
Meskipun air di sebagian kelurahan mengalami penurunan, BPBD Kota Palangka Raya juga tetap melaksanakan kegiatan rutin administrasi pelaporan.
Kemudian pengendalian dan pengoperasian petugas piket BPBD Kota Palangka Raya, monitoring dan koordinasi dengan dinas/instansi terkait, pengecekan armada dan perlengkapan posko, serta monitoring kecamatan dan kelurahan.