Djawanews - Kenaikan tinggi angka Covid-19 secara global dipicu oleh India. Bahkan India juga kini harus dihadapkan dengan metode hoaks ampuhnya kotoran sapi.
Seperti diwartakan VOI, di negara bagian Gujarat di India barat, beberapa orang percaya telah pergi ke tempat penampungan sapi seminggu sekali untuk melumuri tubuh mereka dengan kotoran dan air kencing sapi. Harapannya, mereka bisa meningkatkan kekebalan tubuh atau membantu pulih dari virus corona.
Dalam agama Hindu, sapi adalah simbol suci kehidupan dan bumi. Selama berabad-abad umat Hindu telah menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah mereka dan untuk ritual doa, karena dipercaya memiliki khasiat terapeutik dan antiseptik.
Dokter-dokter di India sudah memberi peringatan, praktik penggunaan kotoran sapi dengan keyakinan terbebas dari Covid-19, tak memiliki bukti ilmiah. Malah berisiko menyebarkan penyakit lain.
Pandemi virus korona telah menyebabkan kehancuran di India. Data Kementerian Kesehatan India, kasus infeksi harian virus corona di India bertambah 329.942, sementara kematian akibat penyakit bertambah 3.876. Total kasus infeksi virus corona di India sekarang mencapai 22,99 juta, sementara total kematian naik menjadi 249.992, hingga Selasa 11 Mei.
"Kami melihat, bahkan dokter datang ke sini. Keyakinan mereka adalah, terapi ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," kata Gautam Manilal Borisa, seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi, yang mengatakan praktik tersebut membantunya pulih dari COVID-19 tahun lalu, Rabu (12/5/2021).
Saat peserta menunggu kotoran dan campuran urine di tubuh mereka mengering, mereka memeluk atau menghormati sapi di tempat penampungan, dan berlatih yoga untuk meningkatkan tingkat energi. Bungkusnya kemudian dicuci dengan susu atau buttermilk.
Sebelumnya, para dokter dan ilmuwan di India dan di seluruh dunia telah berulang kali memeringatkan agar tidak mempraktikkan pengobatan alternatif untuk COVID-19, dengan mengatakan hal itu dapat menyebabkan rasa aman yang salah dan memperumit masalah kesehatan.
"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin bekerja untuk meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19, itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," ungkap Dr. JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association.
"Ada juga risiko kesehatan yang terlibat dalam mengolesi atau mengonsumsi kotoran dan urine sapi ini, penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia," tegasnya.