Djawanews.com – Pengeroyokan Ade Armando dalam aksi demo 11 April memang telah menghebohkan publik. Banyak pihak yang mengecam pengeroyokan yang dilakukan di tengah aksi damai yang dilakukan mahasiswa.
Sementara itu, juru bicara (jubir) muda Partai Amanat Nasional (PAN), Febri Wahyuni justru menilai, tindakan Ade Armando bergabung dengan mahasiswa saat demonstrasi di depan gerbang Gedung DPR RI Senayan Jakarta merupakan langkah yang tidak tepat.
"Kita berharap demo ini aman dan kondusif, turunnya bang Ade ke lapangan merupakan langkah yang sangat tidak tepat," kata Febri Wahyuni melalui akun Twitter-nya @UniEbbi, dikutip pada Selasa, 12 April.
Menurutnya, adanya pengeroyokan Ade Armando membuat substansi dari aksi demo mahasiswa teralihkan oleh penganiayaan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Febri mengatakan demontrasi pada Senin kemarin 11 April 2022 itu adalah panggung bagi anak anak muda dan mahasiswa. Ade yang sudah berumur 60 tahun, tak layak muncul di antara kerumunan massa.
"4 hari yang lalu saya sudah ingatkan, jangan sampai ada yg menunggangi aksi ini, demo ini panggung untuk mahasiswa. Kenapa yang tua-tua malah ikutan turun ke lapangan? niatnya untuk apa," kata Febri
Namun, Febri tetap menilai apa yang dialami Ade Armando saat ini patut dikecam. Sebab kekerasan sangat tak pantas.
"Pelajaran bagi kita semua atas apa yang terjadi hari ini. Bentuk kekerasan yang diterima Bang Ade Armando sangat tidak pantas dan patut dikecam agar pelaku ditangkap.Disisi lain, kita harus tetap fokus mengawal substansi dari demo yang dilakukan oleh Mahasiswa," ucapnya.
Ia juga mendukung Polri mengusut tuntas pelaku pengeroyokan Ade Armando.
Febri pun menegaskan bahwa, PAN tidak mendukung jabatan 3 periode.
"PAN tidak mendukung 3 Periode. bahkan usulan penundaan pemilu pun sepakat untuk distop.. coba yang terang-terangan mengusulkan 3 periode itu bagaimana pendapatnya?" katanya.