Djawanews.com - Kamis 12 Agustus 2021, angka kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan Satgas Nasional mencapai 1.466 orang. Pertanyaannya, apakah seribuan lebih orang yang meninggal itu memang data dalam 24 jam terakhir atau kumulatif dari beberapa hari?
Indonesia jadi sorotan dunia karena kasus kematian akibat COVID-19 tak pernah bisa turun dari angka 1.000 orang tiap hari. Bahkan sudah dua kali angkanya melewati 2 ribu jiwa.
Ternyata Kementerian Kesehatan bilang, lonjakan angka kematian COVID-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir bukanlah real time. Angka 1.635 kematian pada 6 Agustus misalnya. Itu bukanlah angka kematian dalam 24 jam terakhir. Bisa jadi itu merupakan akumulasi kasus yang belum terlaporkan.
Tenaga Ahli Kementerian Kesehatan Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan berdasarkan analisis dari data National All Record (NAR) Kementerian Kesehatan, didapati pelaporan kasus kematian yang dilakukan daerah memang tidak bersifat 'real time'. Bisa jadi akumulasi dari bulan-bulan sebelumnya.
Untuk diketahui, NAR adalah sistem big data untuk pencatatan laboratorium dalam penanganan COVID-19 yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Berdasarkan laporan kasus COVID-19 pada Selasa (10/8), dari 2.048 kematian yang dilaporkan, sebagian besar bukanlah angka kematian pada tanggal tersebut, melainkan pada sepekan sebelumnya.
Bahkan 10,7 persen di antaranya berasal dari kasus pasien positif yang sudah tercatat di NAR lebih dari 21 hari namun baru terkonfirmasi dan dilaporkan bahwa pasien telah meninggal, kata Panji.
"Kota Bekasi, contohnya, laporan kemarin (10/8) dari 397 angka kematian yang dilaporkan, 94 persen di antaranya bukan merupakan angka kematian pada hari tersebut, melainkan rapelan angka kematian dari bulan Juli sebanyak 57 persen dan bulan Juni dan sebelumnya sebanyak 37 persen. Lalu 6 persen sisanya merupakan rekapitulasi kematian di pekan pertama bulan Agustus," urainya dalam keterangan tertulis.
Jadi bukan berlebihan ketika muncul pertanyaan apakah angka itu real time atau tidak.
Kasus aktif COVID-19 di Indonesia kembali turun 13.194 kasus. Jumlah itu didapat dari 153.717 spesimen yang diperiksa. Menghasilkan 24.709 temuan baru kasus COVID-19 dan 36.637 jumlah orang yang sembuh dari COVID-19.
Yang miris adalah melihat jumlah vaksinasi dalam 24 jam terakhir. Untuk dosis pertama, jumlah yang disuntik mencapai 188 ribu lebih orang. Sedangkan dosis kedua 305.550 dosis.
Jumlah yang jauh dari target pemerintah sebanyak 2 juta suntikan per hari.