Djawanews.com - Seorang pelajar SMA bertanya kepada Presiden Joko Widodo tentang pengaruh pelaksanaan PPKM dalam menangani pandemi Covid-19.
Pertanyaan itu diutarakan siswi SMAN 39 Jakarta, Christanti Yanita Zega saat berbincang dengan Jokowi yang meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar secara virtual.
"Apa pengaruh dari penerapan PPKM dengan kenaikan kasus Covid-19 saat ini bapak?" tanya Christanti.
"Ini tadi siapa ya? Nama panggilan siapa yah?" tanya Jokowi seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 14 Juli.
"Bisa dipanggil dengan Chris," balas Christianti.
"Tadi sudah divaksin?" tanya Jokowi lagi.
"Sudah bapak," kata Chris.
"Sakit?" sambung Jokowi.
"Tidak sama sekali," jawabnya.
"Tidak sama sekali, masa enggak ada sakitnya, dikit gitu," canda Jokowi.
Jokowi kemudian menjelaskan kenapa pemerintah akhirnya memberlakukan PPKM Darurat. Tujuannya supaya mencegah terjadinya interaksi antar manusia agar penyebaran virus tak semakin menjauh.
"Karena kalau ketemu satu saja, yang membawa virus, yang sudah posiitf terkena Covid ini bisa menyebar ke mana-mana. Jadi, PPKM ini mengurangi mobilitas, mengungari pertemuan, mengurangi interaksi antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok. Sehingga akan mengurangi penularan Covid-19. Dalam teorinya, kalau mobilitasnya turun, interaksi antar orang turun, penyebarannya juga dipastikan juga akan turun. Teorinya seperti itu," jelas Jokowi.
Upaya pembatasan yang dilakukan tiap negara, lanjut Jokowi, dilakukan dalam berbagai cara, mulai dari karantina wilayah atau lockdown, pembatasan yang ketat, hingga PPKM skala mikro yang dilakukan Indonesia.
"Memang caranya macam-macam. Tapi, intinya semua itu, baik lockdown, PPKM, itu adalah mengurangi mobilitas mengurangi interaksi orang dengan orang. Intinya kesana pembatasan itu," tandasnya.
View this post on Instagram