Djawanews.com – Kebutuhan biologis manusia di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tetap di perhatian, salah satunya adalah dengan penyediaan bilik asmara bagi para pengungsi Gunung Merapi.
Tidak hanya menyediakan dua bilik asmara, TEA Deyangan juga menyediakan ruang laktasi atau ruang menyusui, namun keduanya hingga kini belum digunakan oleh para pengungsi.
Kepala Desa Deyangan Risyanto menjelaskan jika fasilitas yang disediakan di TEA Deyangan tersebut diperuntukkan bagi pengungsi dari warga Desa Krinjing.
"TEA Deyangan itu menyediakan dua kamar bilik asmara khususnya nanti seandainya warga Krinjing turun ke Deyangan itu, seandainya orangnya masih muda-muda kebutuhan biologis tentunya akan dipenuhi oleh tempat yang kita sediakan jadi resmi,” papar Risyanto dilansir dari Detik (17/11).
Selain itu, Risyanto juga menjelaskan syarat menggunakan bilik asmara adalah dengan menunjukkan KTP dan surat nikah, sehingga pasangan yang masuk ke bilik asmara tidak boleh sembarangan.
"Ini kasih kesempatan di sana supaya resmi berhubungan dengan istrinya resmi, tidak istilah sembarangan, kita tentukan surat-suratnya apa, kriterianya apa. Nanti KTP, surat nikah harus dibawa kan gitu, kalau nggak kita kecolongan," jelasnya.
Selain bilik asmara di pengungsian Gunung Merapi, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.