Djawanews - Ustaz Yahya Waloni yang penuh dengan kontroversi dalam setiap ceramahnya, harus bersiap-siap berhadapan dengan hukum. Yahya Waloni resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama Kristen dan ujaran kebencian SARA, Selasa (27/4).
Ustaz Yahya Waloni dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri oleh sejumlah komunitas masyarakat. Laporan sudah diterima dengan registrasi perkara dengan Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM tertanggal Selasa (27/4). Pelapornya mengatasnamakan sebagai Komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme.
"Kami melaporkan Yahya Waloni atas dugaan menista agama melalui Injil. Dia juga kami laporkan karena menyebar ujaran kebencian berlatar SARA," kata Koordinator Komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme, Christian Harianto, dalam keterangan tertulis, Rabu (28/4).
Laporan itu diketahui dari unggahan Twitter Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab. Dalam surat itu tertulis bahwa pelapor bernama Andreas Benaya Rehiary.
Perkara yang dilaporkan adalah kebencian atau permusuhan individu dan/atau antar golongan (SARA). Andreas melaporkan Yahya Waloni dan pemilik akun YouTube Tri Datu. Dalam video ceramah itu, Yahya Waloni menyampaikan bahwa bible tak hanya fiktif namun palsu.
"Kemaren di Bareskrim Polri Cyber Indonesia mengawal para pelapor dari sodara non muslim yg menjadi korban penistaan agama thd Bible yg dilakukan oleh Yahya Waloni. Semoga ini menjadi bagian dari perjuangan kita menjaga NKRI agar trs rukun antar anak bangsa," tulis Husin Alwi Shihab.
Yahya Waloni cukup sering melontarkan pernyataan kontroversi dalam ceramahnya. Salah satunya ia pernah mengatakan bahwa firman Tuhan yang dibacakan pendeta saat ibadah Minggu semuanya palsu.
Ceramah yang disampaikan Yahya Waloni disiarkan di kanal YouTube Termometer Islam berjudul ‘Mengupas Tentang Kekristenan.’
“Saya begini keras, ceramah ke sana kemari orang Kristen gak lapor saya ke pengadilan. Coba lapor, coba laporkan saya, baru doktor saya akan muncul,” ujar Yahya dikutip dari Termometer Islam, Sabtu.
Bahkan, tegas Yahya Waloni, semua ibadah mingguan adalah omong kosong. "Palsu semua. Omong kosong, gak ada yang betul. Palsu semua,” ungkap Yahya Waloni.
"Di Kristen omong kosong hari Minggu pagi firman Tuhan. Firman Tuhan apa, saya yang bikin kok. Palsu semua. Omong kosong, gak ada yang betul. Palsu semua," ungkap Yahya.