Djawanews.com – Ernawati tidak pernah menyangka firasat anaknya yang enggan melepas sang ayah Riyanto terbang menggunakan Sriwijaya Air menuju Pontianak merupakan sebuah pertanda.
Riyanto bersama kakaknya, Suyanto merupakan korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Sabtu (9/1).
Menggunakan bus dari Terminal Pilangsari, Sragen, keduanya tiba di Jakarta sehari sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi. Mereka menjalani tes usap PCR sebelum bertolak menuju Pontianak dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Istri Riyanto mengisahkan bagaimana anaknya yang masih berusia 1 tahun itu tidak memperbolehkan ayahnya pergi.
"Tidak boleh berangkat. Dipegangi benar. Anaknya nangis terus," ungkap Ernawati dikutip dari Tribunnews.
Riyanto kemudian menghibur anaknya hingga buah hatinya terlelap, sebelum akhirnya berangkat bersama Suyanto. Usai menidurkan anaknya, ia menitipkan pesan kepada Ernawati.
"Bila (anaknya) kangen. Lihat baju bapaknya saja," jelas Ernawati.
"Setelah tertidur, bapak baru berangkat," lanjutnya.
Simak terus update seputar Sriwijaya Air. Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.