Djawanews.com – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta maaf soal klip video yang memperlihatkan dirinya tidak menggunakan sabuk pengaman saat berkendara menggunakan mobil. Juru bicara Downing Street 10, kantor sekaligus kediaman resmi PM Inggris, mengatakan hal itu hanya dilakukan Sunak saat merekam klip video tersebut.
Klip video, di mana PM Sunak membahas putaran pendanaan terbaru pemerintah untuk "meningkatkan" komunitas di seluruh negeri, dibagikan secara luas di media sosial, menampilkan PM Sunak berbicara ke kamera dari belakang mobilnya tanpa mengenakan sabuk pengaman.
"Itu adalah kesalahan penilaian singkat. Perdana Menteri melepas sabuk pengaman untuk merekam klip pendek," kata juru bicara Downing Street kepada wartawan, Kamis, melansir Reuters 20 Januari.
"Dia sepenuhnya menerima ini adalah kesalahan dan meminta maaf."
Ditanya apakah PM Sunak memiliki pengecualian saat mengendarai mobil pemerintah, juru bicara mengatakan kepada wartawan: "Itu adalah kesalahan dan dia telah meminta maaf."
Sementara mengutip BBC, polisi Lancashire sedang "menyelidiki" hal tersebut. Juru bicara menambahkan, PM Sunak "percaya setiap orang harus mengenakan sabuk pengaman".
Dalam klip yang berdurasi sekitar satu menit, PM Sunak terlihat berbicara ke kamera saat mobil melaju, dengan sepeda motor polisi muncul sebentar di latar belakang.
Di Inggris, seseorang dapat didenda hingga 500 pound jika mereka lalai mengenakan sabuk pengaman, kecuali ada pengecualian, seperti untuk layanan darurat, di taksi atau ketika pengemudi sedang mundur.
Penumpang berusia 14 tahun ke atas bertanggung jawab untuk memastikan mereka mengenakan sabuk pengaman di dalam mobil, van dan kendaraan barang lainnya jika ada. Pengemudi bertanggung jawab atas penumpang di bawah 14 tahun.
Pengecualian termasuk memiliki surat keterangan dokter karena alasan medis, atau berada di kendaraan yang digunakan untuk polisi, pemadam kebakaran, atau layanan penyelamatan lainnya.
Mereka yang didenda karena tidak mengenakan sabuk pengaman saat ini tidak dapat diberikan poin penalti pada SIM mereka, kecuali di Irlandia Utara.
Namun pada Bulan Oktober, Menteri Transportasi Katherine Fletcher mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan poin penalti di Inggris.