Djawanews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikritik di media sosial karena menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang terbilang besar dalam pembangunan Masjid Al Jabbar di Bandung. Partai Amanat Nasional (PAN) pun langsung pasang badan membela Emil.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengatakan, sebagai kepala daerah, Emil telah memberikan perhatian pada semua sektor termasuk rumah ibadah, dukungan untuk UMKM, hingga pemerataan pembangunan.
"Pembangunan masjid mendapatkan perhatian Ridwan Kamil dan banyak juga program lain seperti Petani Milenial, dukungan untuk UMKM, bahkan provinsi dengan capaiam investasi tertinggi se-Indonesia. Melihatnya keseluruhan jangan hanya satu kebijakan lantas digeneralisasi," kata Eddy kepada wartawan, Kamis 5 Januari.
Eddy juga menilai Emil terbuka menerima masukan dari berbagai pihak dan selalu siap berdiskusi. Menurutnya, kritikan warga Jawa Barat mampu dijawab dengan sangat rasional.
"Kritik dan masukan adalah bagian dari demokrasi. Kita lihat Kang Emil juga merespon kritik dengan rasionalisasi dan gagasan-gagasannya. Diskusi berjalan di media sosial dan kebijakan pun bisa lebih partisipatif. Termasuk dalam hal ini masukan untuk akses dan kebersihan Masjid Al Jabbar," kata Eddy.
Anggota DPR RI itu lantas memamerkan buah karya Emil dalam lima tahun memimpin Provinsi Jawa Barat, salah satunya yaitu digitalisasi teknologi informasi yang berjalan seiring dengan pembangunan SDM.
Selain itu, Eddy mengaku merasakan langsung bagaimana gerak cepat Pemprov Jawa Barat dalam pemulihan bencana gempa di Cianjur. "Sebagai Gubernur Ridwan Kamil memberikan prioritas pada penanganan gempa Cianjur dan membantu korban. Kami bahu membahu membantu pemulihan bencana. Semua dilaksanakan dengan taktis dan cepat," ucapnya.
Untuk diketahui, Setelah diresmikan pada Jumat (30/12/2022) lalu, keberadaan Masjid Raya Al Jabbar menuai pro kontra. Mulai dari banyaknya sampah yang dihasilkan saat peresmiannya hingga kemacetan yang disebabkan karena akses jalan yang sempit untuk menuju Masjid Raya Al Jabbar.
Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar ini dinilai tidak menyelesaikan dinamika terutama kemacetan yang ada di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Hal itu diungkap @Outstandjing melalui cuitannya di Twitter. Menurutnya anggaran pembangunan Masjid Raya Al Jabbar sebaiknya dipakai untuk membangun infrastruktur angkutan massal. Sebab kemacetan di Kota Bandung terutama di kawasan Gedebage, selalu terjadi.
Merespons hal itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan, penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
"Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D," jelas Ridwan Kamil melalui Instagram pribadinya @ridwankamil, Selasa (3/1/2023) malam.
Menurutnya, pembangunan tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, semua bisa dibiayai menggunakan APBD maupun APBN. Namun, pembangunan tempat ibadah dengan APBD maupun APBN harus disepakati eksekutif dan legislatif.